PWI Bedah Pariwisata Daerah Pamekasan

PWI Pamekasan menggelar FGD (Focus Group Discution) bertema ‘Membangun Pariwisata demi Meningkatkan Perekonomian Masyarakat’, berlangsung di ruang PKK Kab. Pamekasan. (syamsudin lubis/bhirawa)

Pamekasan, Bhirawa
Pengelolaan pariwisata di kabupaten Pamekasan yang belum maksimal pengelolaan. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2017, menggelar Focus Group Discution (FGD), di ruang pertemuan PKK setempat, pekan lalu.
Bedah dunia pawisata di wilayah ini menghadir steak holder, pembicara dari Universitas Brawijaya, Malang, Perwakilan MUI, pengelola Perhotelan, Taman Hiburan, Even Organiser (EO), Travel Biro, LSM, dengan mengakat tema ‘Membangun Pariwisata Demi Meningkatkan Perekonomian Masyarakat’.
Ach. Fadhlan Rahman, Ketua Pendidikan Vokasi di Unibraw, Malang, mengatakan, Pamekasan sebagai daerah transit kunjungan turisme perlu dipersiapkan sarana prasarana obyek wisata, penunjangn lainnya, seperti hotel, transport, restoran dan utamanya faktor keamanan.
“Ini tantangan, sekaligus PR menumbuhkan destiminasi wisata daerah. Turisme datang ke sini memiliki eksperien (pengalaman, Red) baik dan terkesan. Menjawab itu, dibutuhkan sinerginitas dan motivasi seluruh steak holder,” ucapnya.
Fadhlan menandaskan, membangun dunia pariwisata sudah tertuang pada UU No. 10/2009, yaitu kesungguhan Pememerintah untuk merancang program kepariwisataan daerah yang terintegrasi dan bisa mempunyai gaya tarik wisatawan itu sendiri.
“Pemerintah sebagai regolator dan fasilitator. Kalau bisa pengelolaan Pariwisata dipercayakan ke investor. Ini terserah dalam bentuk Alosentris, ekosentris maupun Mellosentris. Awalnya boleh ditangani Pemkab tapi kenyataan sulit berkembang,” kata dosen Unibraw ini.
Kadis Kebudayaan&Pariwisatan, Ir. Ach.Syafiudin, mengakui, wisata di wilayah ini memang belum tertangani secara maksimal. Seperti pantai Talang Siring, Jumiyang dan Api Alam ‘Dhengkah’, termasuk seni budaya yang masih ada beberapa faktor kendala.
Diakatakan, usulan akan kami jadikan acuan membenahi kepariwisataan dan membina para pelaku usaha. “Pihak-pihak ada ini, dapat terus memunculkan ide-ide kreasi dan kreatif agar pariwisata di sini berkembang tanpa meninggal kearipan lokal dan norma agama”, pinta Ach. Syafiudin, belum satu bulan terbentuk Dinas Budpar ini.
Sekdakab Pamekasan, Dr. Alwi Beq, mengatakan, gagasan PWI Pamekasan menggelar FGD ini, merupakan dukungan dalam membangun kepariwisataan. “Di sini (Pamekasan, Red) belum ada daya dukung wisata yang memadai. Paling tidak usulan ini, kita bisa berkreasi dan kreatif membuat wisata grandid dan berkesan,” tandasnya.
Ketua PWI Pamekasan, mengatakan, program tersebut bisa menelurkan berbagai gagasan sekaligus upaya menyamakan persepsi dalam meningkatkan pariwisata di Pamekasan. “Melalui FGD ini kami berupaya membantu semangat bersama membangun pariwisata di Pamekasan ini,” ungkapnya. [din]

Rate this article!
Tags: