PWI Latih Jurnalis Kode Etik Penulisan Berita Olahraga

Wakil Ketua KONI Kota Malang Husnun N Djuraid saat memberikan sambutan, di pelatihan wartawan dan mahasiswa dalam tema Kode Etik Peliputan Kegiatan Olahraga SIWO PWI Kota Malang, di salah satu hotel di wilayang Kec Klojen, Kota Malang. [cahyono]

Kota Malang, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang bersama Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Kota Malang menggelar pelatihan Kode Etik Peliputan Kegiatan Olahraga SIWO PWI Kota Malang. Dalam pelatihan tersebut diikuti para wartawan se-Malang Raya dan mahasiswa.
Peserta telah diberikan pemahaman tidak hanya masalah penulisan berita terkait peliputan olahraga, tapi mereka juga diberikan pengetahuan tentang bagimana wartawan bisa membantu atlet dalam melakukan pertolongan pertama saat mengalami cidera.
Wakil Ketua KONI Kota Malang Husnun N Djuraid kegiatan yang digelar bersama SIWO PWI Kota Malang ini sangat perlu. Sebab, sering ditemukan penulisan berita olahraga keliru, khususnya terkait istilah-istilah dalam olahraga. “Terutama dalam penulisan pertandingan sepak bola,” terang Husnun usai membuka pelatihan Kode Etik Peliputan Kegiatan Olahraga SIWO PWI Kota Malang, Rabu (29/11).
Penulisan istilah dalam olahraga itu, kata dia, kelihatannya sepele namun itu sangat penting. Karena salah dalam menulis istilah dalam olahraga khususnya sepak bola, maka akan membingungkan pembaca. Sementara, berita olahraga tentang pertandingan sepak bola selalu ditunggu-tunggu pembaca, sehingga wartawan harus paham istilah dalam olahraga. Selain itu, wartawan yang ditugaskan untuk peliputan olahraga juga harus menjalankan tugas peliputan berpegang pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Husnu menegaskan, wartawan harus menampilkan informasi berdasarkan fakta, obyektif, berimbang, dan tidak beritikd buruk. Dan wartawan tidak mempunyai niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pada pihak lain. Sehingga setiap melakukan obyek peliputan terlebih dahulu membaca apa yang akan dilihat dan ditanyakan, salah satunya adalah istilah dalam olahraga,” jalasnya.
Hal senada dikatakan Ketua PWI Malang Raya Ariful Huda, pelatihan ini perlu agar kemampuan wartawan semakin meningkatkemampuan dalam melakukan penulisan. Selain itu, para wartawan terus selalu diingatkan agar melakukan peliputan dilapangan harus berpegang pada KEJ. “Untuk peningkatan kapasistas, PWI juga menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Melalui UKW ini, mereka yang lulus akan menjadi wartawan profesional,” tandasnya. [cyn.mut]

Tags: