PWI Malang Raya Siapkan Program Peningkatan Kesejahteraan Wartawan

Ketua PWI Jatim Ainurrohim saar mengukuhkan pengurus PWI Malang, di lapangan Golf Taman Indi Araya, Sabtu 13/2 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Dikukuhkan di masa Pandemi Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya periode 2021-2024 langsung memaparkan program-program kerja selama tiga tahun kedepan. Salah satu program unggulan yang akan dilakukan adalah program pendidikan bagi para Wartawan.

Ketua PWI Malang Cahyono, menuturkan pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa Universitas di Malang berupa beasiswa pendidikan untuk wartawan anggota PWI Malang Raya.

“Saya berharap, teman-teman wartawan yang tergabung dalam PWI Malang Raya untuk meningkatkan kuatas pendidikan, dengan melanjutkan pada progran strata dua (S2), kami telah bekerjasama dengan beberapa universitas untuk memberikan beasiswa untuk pendidikan S2,”kata Cahyono, Sabtu (13/2) kemarin.

Selain itu, lanjut Cahyono, dirinya juga menambahkan beberapa program kerja laianya yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas profesi wartawan di Malang Raya, yakni Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI), agar para wartawan bisa mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

“Ini sangat penting seorang wartawan harus berkualitas. Karena itu kita akan mendorong seluruh anggota PWI Malang ini, tersetifikasi,”tambah peria yang juga wartawan harian Bhirawa itu.

Pihaknya juga menambahkan, di PWI Lembaga Pemberdayaan Wartawan (LPW), dan PWI Malang Rescue, ini untuk memberikan bekal bagi wartawan yang meliput di kawasan rawan bencana.

“Semua program akan kami maksimalkan, terutama PWI Malang Rescue, karena Malang yang memiliki potensi bencana lengkap lantaran letak geografisnya, jangan sampai teman-teman wartawan menjadi korban ketika meliput bencana,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur (Jatim), Ainur Rohim berpesan agar stakeholder dapat berkolaborasi dengan media mainstream maupun media masa yang jelas dan telah mendapatkan izin sesuai dewan pers untuk meminimalisasi adanya berita Hoax.

“Media mainstream atau media Massa ini sudah melalui prosesi konfirmasi, serta sesuai dengan data dan fakta yang sesuai dengan kaidah keilmuan jurnalistik. Tapi, jika ada peluang bisnis, beri mereka kesempatan untuk bisa menawarkan program-program yang saling menguntungkan,” tukasnya. [mut]

Tags: