Qantas Group Pangkas Plastik-Sampah Dukung Perlindungan Lingkungan

Qantas pada salah satu kegiatannya

Qantas dan Jetstar menghasilkan lebih dari 30.000 ton sampah di Australia setiap tahunnya akan memangkas volume sampah yang menuju tempat pembuangan akhir sebesar 75% pada akhir tahun 2021Akan meniadakan lebih dari 100 juta benda berbahan dasar plastik-sekali-pakai dari penerbangan dan lounge Qantas pada akhir tahun 2020Target pengurangan sampah terbesar di antara maskapai global lainnyaInisiatif terbaru dari Qantas Frequent Flyer untuk mendorong offsetkarbon sukarela

Surabaya, Bhirawa
Qantas Group mengumumkan rencana ambisius untuk menjadi maskapai pertama di dunia yang menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengubah menjadi kompos setidaknya tiga perempat sampahnya yang menuju tempat pembuangan akhir pada penghujung tahun 2021.
CEO Qantas Group Alan Joyce mengatakan, komunitas bisnis memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan.
“Dengan kapasitas penumpang sebesar 50 juta orang setiap tahunnya, kami menghasilkan lebih dari 30.000 ton sampah, atau setara dengan berat delapan pesawat 747,” kata Joyce.
“Kami pun memiliki tanggung jawab pada seluruh pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat untuk berupaya mengurangi sampah tersebut.”
“Kami kini telah menghapus penggunaan sedotan plastik maupun plastik pembungkus piyama dan headset. Bahkan, kami juga melakukan peralihan kartu Frequent Flyer fisik, yang berbahan dasar plastik, menjadi digital. Dengan besarnya skala operasi kami, langkah-langkah sederhana ini sesungguhnya berkontribusi mengeliminasi jutaan sampah plastik. Lebih dari itu, masih banyak lagi yang bisa kami lakukan di kemudian hari.”
Beberapa contoh perubahan yang akan diterapkan oleh Qantas, QantasLink, dan Jetstar mulai tahun ini adalah:
Menggunakan gelas kopi yang dapat didaur ulang atau diubah menjadi komposMenghapus penggunaan plastik-sekali-pakai dan beralih pada kemasan ramah lingkunganBeralih dari penggunaan dokumen fisik dalam wujud kertas menuju digital, misalnya untukboarding pass dan buku petunjukMenyumbangkan kelebihan makanan atau mengubahnya menjadi komposMendaur ulang seragam lama
Untuk memenuhi target pengurangan 100 juta plastik-sekali-pakai per tahun, Qantas Group akan mengganti penggunaan 45 juta gelas plastik, 30 juta set alat makan, 21 juta gelas kopi, dan 4 juta penutup sandaran kepala dengan bahan alternatif ramah lingkungan pada akhir tahun 2020. Daftar ini melampaui pembatasan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa, baik dari luasnya cakupan maupun kecepatan waktu implementasi.
Sebelumnya, Qantas Group telah menetapkan target pengurangan 30% sampah yang menuju tempat pembuangan akhir pada tahun 2020. Qantas Group telah mampu untuk mencapai target tersebut melalui program daur ulang dan sejumlah program lainnya. Kini, target tersebut telah meningkat menjadi 75%. Di samping itu, Qantas memiliki target-target terpisah terkait penggunaan bahan bakar, air, dan listrik. Qantas juga memiliki skema offset karbon terbesar di antara maskapai lainnya di dunia.
Maskapai memiliki kewajiban hukum untuk memusnahkan beberapa materi seperti makanan yang dikarantina dari penerbangan internasional dan barang berbahaya lainnya. Dengan dukungan dari para pelaku industri dan otoritas terkait, Qantas Grup percaya perusahaan juga dapat mengurangi volume limbah tersebut.
Namun, beberapa plastik-sekali-pakai, seperti pembungkus yang bersifat higienis serta sejumlah wadah tahan panas untuk mempersiapkan makanan di atas pesawat, saat ini tidak memiliki alternatif yang ramah lingkungan. Qantas dan Jetstar terus bekerja sama dengan pihak produsen maupun maskapai lain untuk mendorong inovasi di bidang tersebut agar dapat memangkas sampah yang menuju tempat pembuangan akhir.
Joyce menambahkan, “Tak banyak industri yang bisa 100% menghapus produksi limbah mereka. Namun, melalui program ini, kami menegaskan bahwa sampah yang dapat dihindari seharusnya tidak lagi menjadi produk sampingan dari operasi kami.”
“Kami mengambil langkah ini bukan hanya karena dorongan moral, tetapi juga sebagai sebuah keputusan bisnis yang strategis. Langkah ini akan menempatkan kami selangkah lebih maju di berbagai negara tempat kami beroperasi, yang telah mengeluarkan legislasi untuk membatasi pemakaian plastik-sekali-pakai.”
“Kami telah menerima berbagai tanggapan positif atas upaya kami ini, termasuk dari para awak kabin yang menyaksikan sendiri besarnya volume sampah dari kabin pesawat setiap harinya.”
“Kami berharap seluruh karyawan, pelanggan, pemasok, dan otoritas terkait berkenan mendukung kami dalam meraih target ini,” tutup Joyce. (ma)

Tags: