Qatar “Juara Sejati”

Puncak laga sepakbola sedunia sudah berakhir, dengan menempatkan Timnas Perancis, dan Argentina pada podium tertinggi. Banyak analisis dinyatakan di berbagai media (main stream dan media sosial), tentang teori, dan praduga hasil pertandingan. Tak terkecuali arah “sepakbola identitas.” Juga teori “kutukan sang juara.” Namun seluruhnya, nyaris melenceng total. Ternyata, “juara sejati” Piala dunia ke-22, tahun 2022, adalah Qatar. Melalui Qatar Sport Investment, mengendalikan sepakbola dunia.

Tidak penting benar menaiki panggung kejuaraan sepakbola. Seperti klub PSG (Paris Saint-Germain), asal Perancis, yang tidak pernah menjadi juara Liga Champios Eropa. Tetapi klub PSG memiliki sederet bintang-bintang, sekaligus mercusuar sepakbola dunia saat ini. Ada Lionel Messi (asal Argentina), juga ada Kylian Mbape (asal Perancis). Keduanya, berlaga di laga puncak Piala Dunia Qatar 2022. Sejak November 2022, klub PSG dimiliki oleh Qatar Sport Investment.

Klub PSG, selama 12 tahun terakhir dibawahkan (selaku presiden klub sekaligus CEO) oleh Nasser Al-Khelaifi. Memborong seluruh pebakat sepakbola paling kesohor sejagad. Tak terkecuali Neymar (Timnas Brasil), Achraf Hakimi (Timnas Maroko), dan Sergio Ramos (Spanyol). Sebagai presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, telah mengubah paradigma sepakbola dunia, menjadi industry entertaiment. Sekaligus stateless (tidak mengenal ke-negara-an).

Bukti Piala Dunia, Qatar bukan ajang politik identitas, adalah seremoni pembukaan, dilantunkan ayat suci AlQuran surat Hujurat ayat ke-13. Yakni, “Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”

Maknanya, seluruh manusia sedunia, adalah bersaudara. Tanpa pandang negara kebangsaan, tanpa pandang agama. Walau di-ingat-kan melalui ayat suci Al-Quran, Qatar tidak bermaksud mengungkit politik identitas. Melainkan kearifan lokal Qatar, yang hampir 100% muslim. Bukti lain, adalah penampilan aktor kawakan (sekaligus sutradara) asal Amerika Serikat berkulit hitam, Morgan Freeman. Bukan seorang muslim, bukan keturunan Arab.

Tetapi Morgan tampil di atas panggung pembukaan Piala Dunia Qatar, menyampaikan orasi bertema perdamaian, dan persaudaraan sedunia. Sepakbola (dan olahraga) tidak mengenal agama tertentu. Serta harus dipastikan pula, wajib terbebas dari racun minuman beralkohol (mihol, miras). Serta tanpa bumbu cinta semalam (seks). Federasi sepakbola sedunia, FIFA menjamin “halal” sepanjang penyelenggaraan.

Puncak laga, di-isi Timnas dengan pola pembinaan sepakbola terbaik di dunia. Argentina vs Perancis. Walau Argentina lebih di-idola-kan, karena wibawa Messi. Jika benar Argentina yang memenangi final, maka Arab Saudi, bisa “menepuk dada.” Karena pernah mengalahkan Messi, dkk, dengan skor 2-1, pada k fase grup. Selain tropi, podium tertinggi akan memperoleh hadiah uang sebesar 35 juta pounds (setara Rp 653 miliar). Sedangkan runner-up memperoleh Rp 466 milyar.

Maroko sebagai juara keempat akan membawa pulang hadiah sebesar Rp 391 miliar. Sedangkan Timnas peringkat ketiga (Kroasia) mendapatkan hadiah 23 juta pounds (setara Rp 429 miliar). Seluruh Timnas yang menembus 4 besar, benar-benar bertabur hadiah uang. Karena setiap fase (32 besar, 16 besar, perempatan final, dan semifinal) masing-masing telah menerima hadiah.

Qatar menjadi juara sejati, telah membuat industri entertainmen sepakbola lebih gemerlap. Hebatnya, sebagai tuan rumah (yang mewah), Qatar tidak tekor. Konon masih untung US$ 17 milyar, diperoleh dari ke-wisata-an. Serta “bonus” peningkatan Produk Domestik Bruto. Paradigma masa kini, martabat kemakmuran bangsa bisa dicerminkan melalui sukses penyelenggaraan olahraga level global.

——— 000 ———

Rate this article!
Qatar “Juara Sejati”,5 / 5 ( 1votes )
Tags: