Radang Paru Jadi Momok Balita

Pencemaran udara menjadi pemicuk peradangan paru

Pencemaran udara menjadi pemicuk peradangan paru

Surabaya, Bhirawa
Masih banyak masyarakat yang tak paham soal penyakit radang paru atau pneumonia, sehingga banyak yang meninggal karena ini akibat tak ada deteksi dini, apalagi penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian Balita, selain diare.
Ketua UKK Respirologi Anak Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Bambang H Setyanto SpA(K) mengatakan penyakit radang paru bukan hal baru, karena penyakit ini sudah lama ada.
“Jika dilihat dari angkanya, kematian akibat pneumonia jauh lebih tinggi dari gabungan sejumlah penyakit seperti tubercolosis, campak, malaria, HIV/AIDS dan demam berdarah,” kata Bambang.
Menurutnyan sampai saat ini banyak anak yang menderita kelainan paru. Karena tak ada deteksi dini, pengobatannya pun dilakukan saat anak sudah dalam kondisi parah. Anak atau Balita sering tak tertolong karena memang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Gejala penyakit ini ditandai dengan gejala salesma, seperti demam, batuk, dan pilek selama 3-4 hari. Dalam kondisi berat, biasanya disertai gejalan nafas cepat dan atau nafas sesak. Ini bisa dicegah sejak awal.
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Agus Dwi Susanto mengaku, untuk bayi dan balita termasuk dalam kelompok yang paling rawan mengalami gangguan kesehatan. Salah satu penyakit yang menjadi pembunuh balita utama di Indonesia adalah penumonia atau radang paru. Menurut beberapa penelitian, pneumonia menjadi penyebab kematian balita terbesar kedua setelah diare.
“Rata-rata anak kecil sistem kekebalan tubuhnya belum maksimal, sehingga mudah sekali kalau ada kuman masuk menjadi infeksi. Apalagi kalau kuman yang masuk itu sifatnya ganas,” ujarnya.
Agus menjelaskan, Pneumonia adalah radang paru-paru atau infeksi di jaringan paru yang disebabkan oleh kuman. Kuman tersebut bisa berupa bakteri, virus atau jamur yang sifatnya mikroorganisme. Cara penularannya melalui kontaminasi udara yang masuk melalui saluran napas, kemudian ke paru-paru, sehingga menimbulkan peradangan. [dna]

Rate this article!
Tags: