Ragam Peringatan Hari Pahlawan di Sekolah Kota Surabaya

Siswa SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya melepas 200 ekor burung emprit sebagai simbol pelestarian satwa di depan Halaman Kebun Binatang Surabaya (KBS),Kamis (9/11). [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Momentum Hari Pahlawan 10 November, diperingati  dengan berbagai macam cara. SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya contohnya. Para siswa menggelar tetrikal perjuangan mengusir penjajah dan pelepasan 200 burung sebagai simbol pelestarian satwa di depan Halaman Kebun Binatang Surabaya (KBS)
Menurut  Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum SPd menjelaskan, tema peringatan Hari Pahlawan kali ini adalah Pahlawan Satwa yakni berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember bersamaan dengan Hari Satwa dan Puspa yang jatuh pada 5 Nopember. Hari Pahlawan ini identik dengan Rasa Nasionalisme yakni cinta tanah air ini yang terus ditanamkan dalam diri para siswa. Selain itu juga ditanamkan cinta kepada satwa, terutama satwa yang dilindungi dari kepunahan yang masih banyak diperjualbelikan secara illegal.
“Itulah mengapa kami mengajak anak-anak mengelar peringatan Hari Pahlawan bersamaan Hari Satwa dan Puspa di depan Kabun Binatang Surabaya (KBS). Ini salah satu cara kami menanamkan cinta kepada tanah air atau rasa nasionalisme, dan mencintai satwa asli Indonesia yang langkah sehingga harus dilindungi. Jadi sejak dini ditanamkan jangan memperjualbelikan satwa yang dilindungi secara illegal. Kami juga didukung BoC (Brotherhood of Civiet) yakni Komunitas Pencinta Musang yang mengenalkan tujuh jenis Musang,” jelas Ustadzah Norma.
Dalam peringatan Hari Pahlawan kemarin, para siswa mengisi acara dengan teatrikal perjuangan mengusir penjajah dari Kota Surabaya dan orasi kepahlawanan, parade kostum pahlawan satwa, edukasi komunitas satwa BOC Surabaya, dan pelepasan 200 burung simbol pelestarian satwa oleh para siswa.
Sedangkan SD Muhammadiyah 16 Surabaya menggelar Javanese Day yakni Hari Budaya Jawa, serta mengenalkan dan melestarikan beragam Budaya Jawa, mulai dari seni tari, pakaian adat Jawa, makanan tradisional Jawa, serta dolanan anak-anak Jawa tempo dulu. Dan memberikan award kepada seniman karawitan yakni Martono dan Bu Rina yang berprofesi sebagi penjual makanan khas Kota Surabaya yaitu Semanggi Suroboyo.
Humas SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Ustadz Agus Mulyadi SPd menjelaskan, dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini ditampilkan seni budaya Jawa, yang dimainkan para siswa dan guru. Dan dimainkan beberapa permainan tradisional seperti Engkle, Dakon, Egrang dari tempurung kelapa, Tari Remo, Ludruk Anak dengan Lakon Blangkon Sakti, dan keroncong anak, dan memainkan gamelan yang dimainkan para siswa.
Selain itu, juga menghadirkan orang yang dianggap pahlawan karena terus konsisten dalam melestarikan kesenian Jawa. Dengan cara mengajarkan tarian Jawa dan gamelan, serta pegiat dolanan tradisional dan para penjual makanan tradisional Jawa.
Yang unik disediakan berbagai makan tradisional secara gratis. Sebab orang tua siswa kelas I membawa minuman sinom, beras kencur, dawet. Sedangkan orang tua siswa kelas II membawa Srawut, Blendung dan gethuk. Orang tua siswa kelas III membawa Polo Pendem. Orang tua siswa kelas IV membawa es dawet, es cincau dan es kopyor. Orang tua siswa kelas V membawa manisan. Dan orang tua siswa kelas VI membawa rujak cingur, rujak gobet dan rujak manis.
“Ke depan diharapkan anak-anak ini lebih mengenal dan mencintai Budaya Jawa karena akar mereka dari Suku Jawa. Sebab bila Budaya Jawa ini tidak ditanamkan sejak dini dikawatirkan akan hilang, sehingga identitas kita. Padahal sangat menarik ketika kita melihat anak-anak memainkan Budaya Jawa,” tandas Ustadz Agus. [fen]

Tags: