Rahab Pasien Narkoba Sidoarjo Turun 100 Persen

5-foto-kaki-bnn-rehabilitasi-achSidoarjo, Bhirawa
Rehabilitasi korban Narkoba yang ditangani BNN Kab Sidoarjo mengalami penurunan yang sangat signifikan, yakni sekitar 100%. Penanganan penyalahgunaan di tahun 2015 ada 438 orang dan untuk tahun 2016 hanya sekitar 218 orang, ditambah sekitar 11 orang yang langsung melapor ke BNN Kab Sidoarjo dengan kesadaran diri sendiri.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Kab Sidoarjo, Abdul Muklis Jamil S SPd, Rabu (4/1) kemarin, untuk penanganan penyalahgunaan tahun 2015 sebanyak 438 orang. Sedangkan untuk tahun 2016 turun sebanyak 218 orang, sepertinya terlihat sangat menurun jauh kalau dibandingkan dengan tahun 2015.
”Untuk menangani mereka, kami telah melakukan kerjasama dengan beberapa klinik sebagai menyediakan tempat layanan rehabilitasi, dan klinik itu juga sudah menjadi IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor). Ada enam tempat layanan rehabilitasi yang telah kami sediakan, yakni satu Klinik Pratama di BNN Kab Sidoarjo, dan empat klinik LRKM (Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat), yaitu Klinik Prima Medika Tulangan, Klinik Prima Medika Gedangan, Klinik Cendikia Husada Sidoarjo, Klinik Mutiara Sakinah Krian dan satu Yayasan Equitas Setara Gedangan.
”Tahun ini, ada tiga klinik yang sudah menangani, yakni Klinik Cendikia Husada sebanyak 92 orang, Klinik Prima Medika Tulangan 65 orang, Klinik Prima Medika Gedangan sebanyak 61 orang,” jelasnya.
Muklis menyakini, kalau nantinya di tahun 2017 ini kesadaran masyarakat akan semakin meningkat untuk melapor dan mengikuti program rehabilitasi bagi penyalahgunaan. ”Makanya saya berharap kepada masyarakat, segera melapor bila ada keluarganya yang terkena masalah Narkoba, sebelum berlarut-larut terlalu jauh alias kecanduan berat,” harapnya.
Bila ada masyarakat yang justru malu melapor kalau ada keluarganya terkena masalah Narkoba. Karena anggapan masyarakat terkena Narkoba adalah aib bagi keluarganya. Ia menegaskan justru itu pemikiran yang salah, jika dibiarkan, kondisi pecandu ini akan semakin parah. ”Oleh karena itu, demi kesembuhan keluarganya, demi kebaikan dan masa depan keluarganya hilangkan budaya malu itu. Kami siap membantu melakukan rehabilitasi,” tegas Pak Muklis_sapaan sehari-harinya.
Sementara itu, Kepala BNN Kab Sidoarjo, AKBP Supriyanto juga menjelaskan penurunan pencandu Narkoba yang direhabilitas ini tak lepas dari apa yang telah dilakukan BNN Kab Sidoarjo. Pihaknya selalu gencar melakukan sosialisasi menyeluruh ke masyarakat, baik mulai anak-anak sekolah SD, SMP, SMA/SMK, perguruan tinggi, perangkat desa hingga sampai pada aparat-aparatnya, hingga dilakukan tes urine. ”Pokoknya kita sosialisasi dan kerjasama dengan siapa saja untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, kami selalu siap,” tegas Supriyanto. [ach]

Tags: