Raih Penghargaan Muri, Tari Thengul Bakal Tampil di Istana Negara Jakarta

Perwakilan dari Muri menyerahkan plakat penghargaan kepada Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu’awanah didampingi Wabup Budi Irawanto.

Gebyar Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019
Kab Bojonegoro, Bhirawa
Gebyar Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 menampilkan sebanyak 2.019 penari Thengul dan 26 ribu sego buwuhan. Perhelatan akbar ini tak hanya mampu menyedot ribuan penonton juga berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri)
Tari Thengul ini melibatkan pelajar di Bojonegoro dari tingkat SD, SMP, serta tingkat SMA/SMK dan ada 91 pelatih. Hampir di setiap tempat di area tersebut penuh sesak penonton. Tampak penonton tumpah ruah untuk menyaksikan pemecahan rekor MURI sebanyak 2.019 Penari Thengul di tempat tersebut.
Kegiatan ini digelar di bawah Jembatan Sosrodilogo yang melintasi Bengawan solo dan menghubungkan Bojonegoro-Trucuk dan di Rest Area Turut, Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (14/7).
Permata, penari dari salah satu SMP di Bojonegoro menuturkan sangat senang dan bangga. Dimana dirinya bisa berpartisipasi dalam Thengul International Folklore Festival. Karena tari Thengul itu merupakan tarian khas dari Kabupaten Bojonegoro. “Saya senang banget bisa ikut berpatisipasi, dan rasanya seperti pingin nari terus,” ujarnya.
Ia berharap, TIFF akan tetap digelar oleh Bojonegoro di tahun depan. Dari festival budaya seperti ini, bukan hanya masyarakat dan siswa teredukasi, tari khas daerah juga akan bisa lebih populer dan dikenal masyarakat luas, bahkan dunia.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Amir Syahid menyampaikan tujuan digelarnya kegiatan tersebut agar Tari Thengul dan Sego Buwuhan khas Bojonegoro dapat dikenal masyarakat luas sehingga dapat menjadi ikon dan mendukung branding pinarak Bojonegoro.
“Dengan Gebyar Tari Thengul itu akan mampu meningkatkan kunjungan wisata di Bojonegoro ini,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa tari Thengul adalah tarian tradisional Bojonegoro yang terinspirasi dari wayang tengul. Wayang Tengul sendiri telah mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya tak benda dari Kemendikbud pada tahun 2018 lalu.
“Di tahun yang sama tari Thengul telah mendapatkan penetapan sebagai hak kekayaan intelektual atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ,” jelasnya kepada bhirawa disela-sela kegiatan.
Selain itu, gerakan tari Thengul memiliki ciri khas tersendiri. Yakni kaku dengan ekspresi yang lucu sehingga memunculkan kesan humor dan menghibur dalam setiap pertunjukkannya.
Apalagi jika ditambah dengan tata rias wajah dengan menggunakan bedak putih ala topeng dan busana yang mendukung membuat tari ini sangat unik.
“Sedangkan Sego Buwuhan ini kuliner khas Bojonegoro yang dipopulerkan Bupati Bojonegoro Bu Anna. Kuliner ini sebelumnya hanya bisa diperoleh saat hajatan, tapi sekarang sudah jadi makanan khas yang merakyat, karena setiap hari sudah ada yang menjualnya,” tuturnya.
Disisi lain, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah di Bojonegoro, mengatakan, acara ini digelar untuk memperkenalkan Tari Thengul sebagai ikon budaya, dan Nasi Buwuhan sebagai ikon kuliner Bojonegoro.
“Sengaja kami pusatkan di Jembatan Sosrodilogo yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, karena juga penghubung Kota Bojonegoro,” tegas Anna.
Ia berharap, kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d’Arts Traditionnels (CIOFF) Indonesia itu akan menarik wisatawan lokal maupun internasional.
“Sekaligus kami juga ingin menegaskan ikon budaya Bojonegoro yaitu Tari Thengul serta Nasi Buwuhan sebagai ikon kuliner, sehingga mendukung promosi ‘Pinarak Bojonegoro’ yang sedang kami galakkan,” tuturnya.
Sementara itu, Bojonegoro TIFF berisikan rangkaian acara mulai dari Festival Lontong Kikil Trucuk, Opening Ceremony, Lomba Cipta Menu Nasi Buwuhan bersama Chef Juna, Street Performance, Pertunjukan Seni Empat Negara, Culture Visit, Culture Night, Workshop Kesenian Rakyat, Pagelaran Wayang Thengul, Tari Parang Barong.
“Selain itu juga digelar praktek membatik, penanaman pohon di Wonocolo, dan yang menjadi daya tarik utama adalah Pemecahan Rekor MURI Tari Thengul kolosal 2019 penari,” pungkasnya.
Tari Thengul merupakan tarian tradisional Bojonegoro yang terinspirasi dari Wayang Thengul. Tahun 2018 lalu Wayang Thengul ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan pada tanggal 17 Agustus 2019 juga dijadwalkan akan tampil di Istana Negara, Jakarta. [Achmad Basir]

Tags: