Rakernas IWAPI XXIX, Dukung Pemberdayaan Revolusi Industri 4.0

Ketua Umum DPP IWAPI Ir Hj Dyah Anita Prihapsari MBA saat menggelar jumpa pers disela persiapan Rakernas IWAPI ke-XXIX di Hotel Mercure Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Saat lni perempuan Indonesia mengendalikan sebagian besar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sekitar setengah dari jumlah usaha kecil dan sepertiga dari usaha menengah di Indonesia dimiliki perempuan. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPP IWAPI) Ir Hj Dyah Anita Prihapsari MBA menuturkan, total UMKM di Indonesia pada 2018 hampir 60 juta.
Dari jumlah ini, lebih dari 14 juta usaha dikelola perempuan. Sementara IWAPI memiliki lebih dan 30.000 pengusaha wanita yang terdiri dari 85 persen usaha kecil dan mikro, 13 persen usaha menengah dan 2 persen usaha skala besar.
Untuk mendorong wanita pengusaha terus berdaya, jelas Anita, IWAPI menggelar acara tahunan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang ke-XXIX. Perhelatan ini dilaksanakan pada 9-11 September 2019 bertempat di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
“Rakernas ini merupakan forum komumkasi antara DPP dengan DPD dan DPC. Forum untuk mengevaluasi kinerja para pengurus serta program kerja selama setahun sebelumnya dan merencanakan program kerja 1 tahun kedepan meningkatkan kualitas organisasi,” ujar Anita, menjelang persiapan rakernas, Senin (9/9).
Menurut Anita, Rakernas IWAPI ke-XXIX mengusung tema ‘IWAPI 44 Tahun Memberdayakan Perempuan UMKM 4.0 untuk Berdaya Saing Mewujudkan Pembangunan Berkeadilan dan Berkelanjutan’. Rakernas diikuti sebanyak 1.500 anggota dari 33 provinsi. Saat pembukaan rencananya akan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Di era globalisasi pemberdayaan ekonomi perempuan sangat berperan dalam menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan menghadapi segala tantangan global dan khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia. Kesetaraan gender mendukung strategi untuk menghapus kesenjangan sosial, hukum, budaya, politik dan ekonomi, hal ini juga tercantum dalam Nawacita, rancangan sembilan agenda prioritas pemerintah,” terangnya.
Anita mengatakan, program pelatihan digital IWAPI yang telah berjalan telah menuai antusiasme yang Iuar biasa dari anggota di seluruh Indonesia. Anggota secara individual telah merasakan manfaat dari pelatihan dasar dalam teknologi lnformasi yang sebagian besar dapat Iangsung diterapkan dalam bisnis mereka.
“Memanfaatkan teknologi dan menambah aksara digital untuk keseharian dalam menjalankan usaha, dapat menjadi bekal yang berharga untuk pengembangan usaha wanita. lni adalah salah satu agenda panting yang akan kita rumuskan pada rakemas kall ini,” ungkapnya.
Melalui Rakemas ini, kata Anita, IWAPI berharap agar pemerintah terus melakukan vokasi lebih banyak Iagi termasuk penurunan tingkat bunga KUR, izin-izin usaha, sertifikasi dan lain-lain dipermudah. Kemudian pajak UMKM diturunkan menjadi 0,2 persen, serta tambahan modal khusus perempuan pengusaha terus dipermudah karena perempuan pengusaha adalah pengembali kredit terbaik atau dengan kata lain NPL-nya hampir 0 persen. [iib]

Tags: