Rakorda Sensus Penduduk Lanjutan, Sekda Kota Probolinggo Ingatkan Masyarakat Tertib Administrasi

Rakorda sensus penduduk lanjutan kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa].

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Sekda Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Sensus Penduduk (SP) 2020 Lanjutan dan Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) 2022 Kota Probolinggo, di Paseban Sena.

Kegiatan tersebut dilandasi akan pentingnya hasil SP 2020 lanjutan yang beberapa outputnya dari tingkat kelahiran, tingkat kematian dan migrasi hingga level kota/kabupaten. Ketiga level itu merupakan parameter demografi yang penting untuk memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia hingga tahun 2050, khususnya menyongsong Indonesia Emas 2045.

Parameter itu merupakan data dasar untuk membuat rencana di segala bidang. Dan data hasil SP 2020 lanjutan nantinya tak hanya bermanfaat untuk membuat perencanaan masa kini tapi juga membuat proyeksinya sampai tahun 2050.

Sekda Kota drg Ninik Senin (27/6) menyampaikan data yang valid dan akurat merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah wilayah. Karena data yang akurat sangat penting untuk menyusun perencanaan yang benar.

“Data yang akurat sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat, untuk mengeksekusi program yang tepat sasaran. Pesan Presiden RI Joko Widodo, jangan sampai memutuskan, membuat perencanaan, mengeksekusi program tanpa data,” katanya.

Jumlah penduduk sendiri, menurut perempuan yang pernah bertugas di Dinas Kesehatan itu, sangat penting untuk diketahui. Berapa jumlah dan jenis fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan yang akan dibangun harus bersandar data jumlah penduduk. Data ini juga akan berpengaruh pada kesediaan pangan dan pertumbuhan penduduk.

drg Ninik berharap masyarakat harus memiliki budaya tertib administrasi, sadar akan hak-haknya sebagai warga negara.

“Jadi kalau ada yang melahirkan, segera diurus akte lahirnya. Jika menikah, ya segera catatkan pada negara. Demikian juga jika ada kematian, segera laporkan,” serunya.

Kunci utama kesuksesan SP 2020 adalah dengan adanya partisipasi dari seluruh elemen. Dimana hajatan besar ini harus didukung oleh semua pihak. “Saya mengajak seluruh masyarakat yang didatangi petugas SP 2020 lanjutan, maka terimalah petugas dengan baik dan jawablah dengan jujur,” sebutnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio juga menyampaikan bahwa tujuan giat ini adalah untuk membangun sinergitas SDI (Satu Data Indonesia) dan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi dengan dinas terkait mengenai data pendukung hasil SP 2020 lanjutan agar relevan.

“Selain itu sosialisasi ini juga dilakukan ke masyarakat umum agar masyarakat mengetahui dan tidak ragu saat menerima petugas sensus di rumah dan menjawab pertanyaan dengan jujur dan benar,” katanya.

Lebih lanjut Sekda Ninik menyinggung terkait Pencanangan Kelurahan Cinta Statistik (Cantik) yang merupakan salah satu proram BPS dalam melaksanakan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI). Dimana salah satu tugas BPS adalah pembinaan statistik sektoral. Keberhasilan program pembangunan di Kota Probolinggo terpotret dalam data-data yang dihasilkan oleh semua elemen yang ada.

Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi aparatur dalam mengelola dan memanfaatkan data sehingga perencanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Tujuannya agar perangkat kelurahan lebih paham statistik dan melahirkan komunitas cinta statistik, sehingga kelurahan tersebut dapat bertransformasi menjadi subjek pembangunan. Kelurahan yang menjadi pelopor Kelurahan Cantik diantaranya Kelurahan Kademangan, Triwung Lor dan Jrebeng Kidul.

Lurah Kademangan Bagus Prasetyo yang ditemui usai acara mengaku dalam menjalankan aktivitas pemerintahan, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat di lingkungan kelurahan tentu tidak pernah lepas dengan yang namanya data. Hal ini karena data merupakan elemen penting dalam mengambil suatu keputusan, baik yang langsung mengenai masyarakat maupun berhubungan dengan peraturan-peraturan.

“Kami merasa terhormat dengan dicanangkannya Kelurahan Kademangan sebagai kelurahan cinta statistik. Kedepannya diharapkan dapat terjalin suatu kesamaan persepsi dan dapat menghimpun serta mengolah data dengan baik,” ujar Bagus.

Pihaknya juga mengharapkan bantuan dari semua pihak dan elemen masyarakat agar dapat membantu dalam menyediakan data-data yang berguna, agar pihaknya tidak salah dalam mengambil keputusan maupun kebijakan.
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Probolinggo mulai bergeser. Kini laju pertumbuhan tertinggi berada di wilayah selatan. Kecamatan Kedopok, menjadi kecamatan dengan laju tertinggi sebesar 2,13 persen dalam setahun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan, sebelumnya, pada sensus penduduk tahun 2010, laju tertinggi berada di Kecamatan Kademangan. Dengan persentase sebesar 1,89 persen dalam setahun. Kemudian, diikuti Kecamatan Kedopok sebesar 1,72 persen; Kecamatan Wonoasih 1,29 persen; Kecamatan Kanigaran sebesar 1,09 persen; dan terakhir Kecamatan Mayangan 0,79 persen.
Namun, dari survei tahun 2020, laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Kedopok. Setelah itu, diikuti Kecamatan Kademangan 1,08 persen; Kecamatan Wonoasih 1,03 persen; Kecamatan Kanigaran 0,95 persen; dan terakhir Kecamatan Mayangan 0,21 persen.

“Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Mayangan, terus menurun. Pada 2020 malah hanya 0,21 persen. Ini menunjukkan adanya kecenderungan warga di Mayangan untuk tinggal di kecamatan lain,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: