Rakyat Ingin Harga Sembako Stabil dan Terjangkau

Agus SamiadjiOleh :
Agus Samiadji
Wartawan Senior Anggota PWI Jatim

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 masyarakat menginginkan harga sembako stabil dan terjangkau. Jangan sampai menjelang Natal dan tahun baru harga sembako melambung tinggi sehingga meresahkan masyarakat kalangan bawah. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa masyarakat menghadapi hari Natal dan tahun baru 2017 jangan panik, sebab persediaan pangan cukup sampai akhir Mei 2017.
Terjaganya persediaan pangan yang cukup tersebut adalah merupakan kerja keras pemerintah dalam dua tahun yang dibantu oleh masyarakat serta TNI yang sampai terjun langsung ke sawah melakukan panen raya bersama rakyat. Dikatakan oleh Presiden, sekalipun saat ini curah hujan besar di hampir seluruh Indonesia, namun ada petani yang bisa panen dua kali dalam setahun.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para petani dan TNI yang kerja keras melakukan peningkatan produksi pangan, sehingga akan bisa menstabilkan harga. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa sampai dengan akhir Oktober 2016 stok pangan nasional sudah mencapai 2 juta beras, jumlah itu cukup sampai Mei 2017.
Andi Amran menambahkan bahwa pada bulan Maret 2017 nanti ada lagi panenan, Insya Allah persediaan beras untuk kebutuhan nasional cukup. Ditambahkan pemerintah dalam dua tahun, ujar Andi Amran produksi beras meningkat sampai sembilan juta ton dengan dana Rp 36 trilyun. Karena itu, kita akan surplus beras sampai 1,7 juta ton. Pemerintah berusaha akan meningkatkan impor beras dan berusaha ekspor beras organik 40 ton ke Belgia. Ekspor beras organik tersebut akan ditingkatkan sampai dengan 100 ton beras organik.
Keberhasilan peningkatan produksi pangan beras, selain kerja keras juga dilakukan pembenahan saluran irigasi, bantuan bibit kepada petani serta dilakukan mencetak sawah baru. Pencetakan sawah baru ini di Singkep Barat Kabupaten Lingga Kepulauan Riau dengan menanam padi organik untuk keperluan ekspor ke Singapura, Brunai Darussalam. Juga mencetak sawah baru di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat untuk keperluan ekspor kebutuhan dalam negeri. Indonesia diharapkan bisa swasembada pangan. Pernyataan Menteri Pertanian tersebut tidak disebutkan persediaan beras yang berhasil mencapai 2 juta ton tersebut di gudang Bulog atau di beberapa gudang pihak lain.
Sebagaimana diketahui bahwa tugas Bulog (Badan Urusan Logistik) adalah menyimpan cadangan pangan, khususnya beras, menjaga stabilnya harga pangan, mengamankan harga gabah petani saat panen raya. Apabila panen raya berlangsung harga gabah jatuh, maka Bulog harus membelinya dengan harga patokan yang ditetapkan oleh pemerintah, agar petani tidak merugi.
Namun, pengalaman selama ini yang terjadi biasanya bila panen raya harga gabah jatuh dibawah harga patokan yang ditetapkan pemerintah. Apalagi pada saat sekarang ini hujan yang turun saat panen maka harga padi di petani jatuh, banyak petani yang merugi karena sawahnya kebanjiran.
Menurut pengamatan penulis dengan tidak adanya KUD (Koperasi Unit Desa) di tiap kecamatan dan pedesaan maka para pengusaha swasta pabrik penggilingan padi bisa memperoleh gabah dengan harga murah bahkan berani secara langsung di sawah. Para pengusaha menerjunkan petugas yang dikenal dengan nama tengkulak, bahkan berani memberikan dana talangan terlebih dahulu. Karena itu, para pengusaha pabrik beras bisa menyimpan di gudangnya dengan jumlah ratusan ton beras. Sampai dengan awal Desember 2016, stok beras masih banyak dikuasai oleh para pengusaha beras. Khususnya di kota Surabaya saja, butuh beras berapa ton itu ada. Tempat pengusaha beras di Surabaya antara lain di daerah Pabean, Jl. Nyamplungan, Kertopaten, Tambakrejo dan sekitarnya. Juga ada di daerah kabupaten yang dekat dengan sentra daerah pertanian seperti Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Madiun, Ngawi, Magetan dan sekitarnya.
Kalau dulu masih ada KUD dan koperasi yang kuat bisa bersaing dengan pihak pengusaha swasta, mereka terjun ke bawah. Karena petani banyak yang menjadi anggota KUD dan koperasi maka mereka menjual ke KUD atau koperasi yang kemudian disetorkan ke gudang Bulog. Pada saat itu, KUD dan koperasi diutamakan menyetorkan gabah atau berasnya ke gudang Bulog. Bahkan para pengusaha swasta bekerjasama dengan KUD dan koperasi menitipkan berasnya bisa disetorkan ke gudang Bulog.
Sebagaimana diketahui bahwa pengadaan pangan beras yang dilakukan Bulog Jawa Timur setiap panen raya bisa mengumpulkan gabah mencapai 800.000 sampai 900.000 ton. Bulog lebih senang menerima beras ketimbang gabah dari petani, namun untuk mempercepat dan menyerap gabah petani maka gabahpun diterima agar para petani tidak merugi.
Sekarang tidak ada KUD dan koperasi yang berkecimpung dalam usaha perberasan, maka alangkah baiknya para pengusaha UMKM yang kini banyak dibantu kredit dari pemerintah agar terjun ke bidang pangan khususnya perberasan.
Harga Sembako Stabil
Harga sembako khususnya beras, gula pasir stabil dan terjangkau oleh masyarakat di Surabaya. Menurut keterangan penjual toko peracangan di kawasan Jl. Pacarkembang Surabaya menyatakan harga beras bervariasi, harganya mulai dari Rp 8.000,- sampai Rp 8.800,- beras yang paling laku keras, biasanya mereka membeli beras harga murah. Ada juga yang harganya Rp 9.200,- sampai Rp 9.500,- dan ada pula yang harganya Rp 10.000,- sampai Rp 11.000,- Beras yang harganya Rp 9.500,- sampai Rp 100.000,- per kg itu dimasukkan dalam plastikan.
Sementara harga gula per kg Rp 13.000,- minyak goreng curah Rp 11.000,- per kg dan minyak goreng kemasan per liter Rp 13.500,- Harga bawang putih Rp 32.000,- per kg dan bawang merah mencapai Rp 55.000,- per kg, daging sapi Rp 110.000,- per kg, ayam broiler Rp 30.000,- ayam kampung Rp 45.000,- per ekornya. Namun, harga-harga tersebut, biasanya akan terjadi kenaikan pada saat mendekati hari Natal dan tahun baru, khususnya beras, tepung terigu, gula pasir, minyak goreng dan lain-lainnya.
Pengalaman pada beberapa tahun lalu mendekati Idul Fitri, Natal dan tahun harga sembako merangkak naik. Mengapa harga sembako khususnya beras yang merupakan makanan pokok rakyat harganya naik ? karena pengusaha mempunyai stok dan menyimpan cadangan beras besar sekali. Pengusaha biasanya mencari untung pada situasi hari raya Idul Fitri, Natal dan tahun baru setahun tiga kali. Dalam situasi sekarang ini agar pengusaha menaikkan harga yang wajar.
Menteri Perdagangan Enggar Tiastiko Lukita pada awal Oktober 2016 lalu menyatakan nilai dan impor pangan pada Januari sampai Juli 2016 meningkat 12,2 persen. Jadi impor pangan pada tahun 2016 sampai Juli 2016 mencapai U$ 6,4 miliar dollar Amerika atau sekitar Rp 70,189 trilyun. Adapun komoditas pangan yang diimpor adalah beras, gula, daging sapi, tepung gandum. Impor tersebut untuk memenuhi dalam negeri karena stok kurang.

                                                                                                         ————– *** —————

Tags: