,Rakyat Kena Musibah Anggota Dewan Pilih Ngelencer

Kab Malang, Bhirawa
Masyarakat Kabupaten Malang sangat jengkel dengan kelakukan anggota DPRD Kabupaten Malang, karena telah mengabaikan penderitaan rakyatnya yang saat ini terkena musibah akibat erupsi Gunung Kelud. Sebab, saat Pusat Vulkanologi Badan Meteorologi dan Geofisika (PVBMG) mengumumkan jika Gunung Kelud berstatus Siaga III, namun para anggota DPRD tersebut tetap ngelencer ke Jakarta dan Manado.
“Di tengah rakyatnya terkena musibah bencana akibat erupsi Gunung Kelud, justru ke 50 anggota DPRD kabupaten setempat meninggalkan Kabupaten Malang karena ngelencer ke Jakarta dan Manado. Karena apapun alasannya, seharusnya mereka lebih mementingkan rakyatnya jika dibandingkan untuk ngelencer,” kata salah satu Tokoh Pemuda Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Agus Pribadi, Minggu (16/2), kepada Bhirawa.
Dia katakan, dirinya sangat menyesal mempunyai wakil rakyat yang tidak tahu penderitaan rakyatnya. Karena sudah jelas, bahwa ada 16 desa di wilayah Kecamatan Ngantang dan Kasembon berdampak erupsi Gunung Kelud, namun mereka tetap berangkat dengan alasan kunjungan kerja atau studi banding ke Jakarta dan Manado. Sehingga sejak empat hari pasca erupsi Gunung Kelud tidak ada satu pun anggota dewan tersebut berada di pos pengungsian.
Padahal, ujar Agus, mereka dipilih oleh rakyat agar lebih memperhatikan rakyatnya, tapi anggota dewan ini tidak bisa diharapkan, sehingga apa yang diharapkan rakyatnya telah diabaikan, dan terkesan hanya mementingkan dirinya sendiri.
“Hal ini dibuktikan, rakyatnya dalam keadaan terkena musibah akibat bencana letusan Gunung Kelud, malah mereka sepertinya sengaja untuk meninggalkan Kabupaten Malang. Sementara, kunjungan kerja dan apapun istilahnya, hal itu kan bisa ditunda,” tandasnya.
Dengan kelakuan para anggota dewan tersebut, dia menegaskan, jika pada pemilihan calon legislative (pileg) pada 9 April 2014 mendatang, dirinya dan keluarga tak akan memilih salah satu anggota dewan pun. Sebab, para anggota DPRD Kabupaten Malang yang saat ini masih menjabat maupun yang kini mencalonkan anggota dewan, ketika duduk di kursi dewan kelakuannya kemungkinan sama, yakni hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mementingkan rakyatnya.
Secara terpisah, salah satu staf Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Malang yang tak mau disebutkan namanya membenarkan informasi yang menyebutkan Anggota Komisi C dan D berangkat ke Manado sejak Kamis (13/2). Sedangkan Anggota Komisi A dan B berangkat ke Jakarta, pada Rabu (12/2), termasuk Ketua dan Wakil Ketua DPRD. “Anggota dewan yang berangkat ke luar daerah itu, karena sebelumnya ada undangan kunjungan dari pemerintah setempat,” jelasnya.
Sementara itu, ketika Bhirawa menghubungi tiga anggota DPRD Kabupaten Malang melalui telepon selulernya, untuk meminta konfirmasi tentang mereka ngelencer ke Jakarta dan Manado, tidak satu pun yang diangkat. Padahal, telepon selulernya berbunyi nada panggil. [cyn.hel]