Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Kota Pasuruan Naik

Salah satu pedagang kebutuhan pokok hingga sayuran di pasar tradisional di Kota Pasuruan, Rabu (8/5). Hari ke tiga ramadan, harga kebutuhan pokok di Kota Pasuruan naik.

Pasuruan, Bhirawa
Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pasuruan, mengalami kenaikan antara 10 sampai 25 persen atau berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 7.000 per kilogram saat awal bulan Ramadan.
Kenaikan paling tinggi terjadi pada komoditas telur dari Rp 18.000 per kilogram menjadi Rp 25.000 per kilogram, daging ayam dari Rp 34.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram dan bawang merah dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Seperti yang terpantau di pasar Kebon Agung, di Jalan Panglima Sudirman, cabe besar merah dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram, cabe kecil merah dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 per kilogram dan cabe kecil hijau keriting dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram
Tak hanya itu, harga sayur-mayur juga mengalami kenaikan. Gubis sebelumnya hanya Rp 4.000 per kilogram saat ini menjadi Rp 6.500 per kilogram, Tomat dari Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram, Wortel dari Rp 6 000 per kilogram menjadi Rp 10.000 per kilogram serta ucet dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 ribu per kilogram.
Pedagang sembako, Khodijah mengakui bahwa kenaikan harga itu terjadi dari pihak distributor. Sehingga para pedagang menyesuaikan harga agar tidak mengalami kerugian.
“Ramadan saat ini naiknya harga kebutuhan pokok sangat tajam. Yang mengatur harga bukan kami, sehingga ketika kami dikasih harga segitu, maka akan kami naikkan pula. Itu tujuannya kami juga agar memperoleh untung,” ujar Khodijah kepada Bhirawa, Rabu (8/5).
Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut diperkirakan terus terjadi hingga Ramadan dan lebaran nanti. Karena pasokan barang dan komoditas semakin berkurang.
“Kenaikan semacam ini, layaknya sudah sebuah tradisi. Kami juga mengira ini hanya permainan diatas, semacam memanipulasi. Barang tidak sepenuhnya keluar, sehingga harganya bisa naik. Ini tugasnya tugasnya pemerintah dalam upaya menstabilkan harga pasar,” kata Suryani, pedagang sembako lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, Mualif Arif menyampaikan untuk menekan melonjaknya harga sembako tersebut, pihaknya akan melakukan pemantauan harga semua pasar tradisional di Kota Pasuruan.
Termasuk pula akan menggelar pasar murah ramadan pada 20 Mei 2019. Kegiatan pasar murah ramadan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dari harga pasaran.
“Pasar murah ramadan sengaja kami gelar, selain mengajak pedagang grosir untuk menyediakan barang mereka, juga untuk menumbuhkan silaturrahmi antara pemerintah dengan masyarakat. Semuanya ini untuk mengantisipasi tingginya harga kebutuhan saat ramadan dan menjelang lebaran nanti,” kata Mualif Arif. [hil]

Tags: