Ramadan, Perum Bulog Sub Divre Bondowoso Rutin Gelar OP Sembako

Tim Satker Perum Bulog Bondowoso saat menggelar operasi pasar (OP) sembako di Pasar Maesan. [sawawi/bhirawa.]

Bondowoso, Bhirawa
Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, yang mewilayahi dua daerah yakni Situbondo dan Bondowoso kian intens menggelar operasi pasar (OP) sejumlah bahan komoditas sembako, pada awal ramadan tahun 1440 H. Langkah ini dilakukan Perum Bulog, untuk mengantisipasi gejolak harga kebutuhan pokok di bulan ramadan dan menjelang lebaran 2019. Beberapa komoditas sembako yang disiapkan dalam OP Bulog di antaranya beras, gula, minyak goreng dan tepung terigu serta telur.
Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Dadan Irawan mengatakan, tak hanya pada bulan ramadan saja ia mengadakan OP, sebelumnya Sub Bulog juga menggelar OP diberbagai pasar di Bondowoso dan Situbondo. Adapun bahan sembako yang di distribusikan dalam OP meliputi tepung, gula, beras dan minyak goreng serta telur.
Khusus di Situbondo, aku Dadan Irawan, ia bersama jajaran melakukan OP di Pasar Mimbaan Kecamatan Panji, Pasar Panji Kecamatan Panji dan Pasar Sumberkolak Kecamatan Panarukan. “Antusias masyarakat untuk membeli kebutuhan sembako seperti gula dan beras yang disediakan Bulog cukup menggembirakan,” ujar Dadan Irawan.
Masih kata Dadan, komoditas lain yang disediakan Bulog tidak cukup beras saja. Pihaknya, urai Dadan, juga menyediakan gula, tepung terigu dan minyak goreng dengan harga yang cukup terjangkau. Kata Dadan, untuk gula jenis Manis Kita ia melepas di pasaran seharga Rp 11.000/kg. Sedangkan harga beras medium ia jual berkisar Rp 8.100/kg dan komoditas terigu Kita dijual Rp 7.700/kg-nya. “Khusus beras jenis Botanik, kami (Rumah Pangan Kita Perum Bulog) menjual sebesar Rp 18.500/kg-nya. Ini yang kami jual beras merah organik,” papar Dadan usai OP kemarin.
Dadan menambahkan, untuk komoditas beras Basmati ia lepas Rp 35.000/pc dan beras botanik 1 kg atau jenis beras hitam organik ia jual Rp 29.500/kg-nya dan beras jenis Botanik aromatik dilepas Rp 16.500/kg-nya. Sementara itu jenis minyak goreng (migor) Kita, sambung Dadan, Perum Bulog melepas dalam kegiatan OP sebesar Rp 11.800/liter. “Kami juga menjual komoditas telur ayam negeri dengan harga Rp 17.000/ 10 butir,” beber Dadan.
Dadan Irawan, menuturkan, pada tahun kerja 2019 ini lembaganya memiliki target untuk kesiapan pengadaan gabah/beras sebanyak 24.585 ton. Karena Bulog sudah tidak mengurus penyaluran beras rastra yang masuk katagori bantuan sosial (bansos), aku Dadan, maka Bulog kini fokus pada kegiatan operasi pasar. “Agar bahan sembako tetapi stabil, kami (Sub Bulog) minimal melakukan OP setiap sepekan sekali,” pungkas Dadan. [awi]

Tags: