Ramai Kasus di Rumah Sakit, IDI Jatim Siap Terima Aduan

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur siap menerima pengaduan terkait pelanggaran etika profesi dokter. Ini menyusul adanya beberapa video yang viral di media sosial terkait buruknya penanganan tenaga medis di layanan kesehatan.
Ketua Umum IDI Wilayah Jatim dr Poernomo Budi Sp,PDK-GEH FINASIM menjelaskan selama tidak ada laporan, IDI tidak bisa melakukan tindakan. Menurutnya, terkait pelanggaran yang dialamatkan pada dokter, IDI membaginya menjadi tiga kategori, baik itu terkait etika profesi, disiplin, dan pelanggaran hukum.
“Sampai saat ini kita belum ada laporan, untuk dokter R yang diduga asusila, kita juga belum ada laporan. Kita juga tidak dimintai pertimbangan aparat berwajib,” terangnya di kantor IDI Jatim, Senin (29/1) kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pelecehan di rumah sakit kembali terjadi di Surabaya. Pasca kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh perawat laki-laki kepada pasien wanita, kini muncul lagi dugaan hal serupa yang dilakukan oleh dokter R kepada calon perawat wanita, juga di National Hospital di kawasan Surabaya Barat.
Perbuatan mesum yang dilakukan oleh dokter itu ramai diperbincangkan setelah salah seorang korban angkat bicara. Pelecehan yang dialami korban terjadi saat calon perawat wanita itu menjalani tes kesehatan. Korban mengaku bagian vitalnya dipegang dan diraba-raba oleh oknum dokter itu.
Korban dugaan pelecehan seksual itu telah mendatangi Kantor Pengacara Okky Suryatama SH di Surabaya untuk mempermasalahkan kasusnya.
Lebih jauh dr Poernomo mengakui perekrutan tenaga medis beda dengan pekerja lainnya. Harus detil dan komplit, namun jika itu menjurus asusila, IDI Jatim tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada laporan, selain itu IDI bukan lembaga penegak hukum.
“Tidak ada laporan apa pun terkait peristiwa dokter R kepada kami. Baik korban, dokter R sendiri maupun rumah sakit. Dalam pemeriksaan kesehatan sangat berbeda sesuai dengan peruntukannya. Saya tidak berani berkomentar berdasarkan melihat media sosial saja,” katanya.
Selain dokter R, IDI Jatim juga tidak menerima pengaduan baik itu dari korban maupun dokter dan suster yang diduga melakukan pelanggaran menyuntik pasien sudah meninggal di Sidoarjo dan videonya viral. [geh]

Tags: