Ramai-ramai Tolak Pendirian SMK Telkom

Kisyanto

Sidoarjo, Bhirawa
Rencana pendirian SMK Telkom di Sidoarjo mendapatkan reaksi penolakan dari Muasyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan empat lembaga pendidikan di Sidoarjo. Penolakan ini dipicu karena jurusan yang dibuka oleh SMK Telkom sama dengan jurusan yang ada di SMK-SMK Swasta di Kabupaten Sidoarjo.
Adapun empat lembaga pendidikan yang menolak, diantaranya dari BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Pendidikan Muhammadiyah serta Dewan Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
Ketua MKKS SMK Swasta Sidoarjo Kisyanto menegaskan semuanya sudah sepakat melakukan penolakan. Kalau mau niat mendirikan Universitas Telkom atau Sekolah Tinggi Telkom (STT) di Sidoarjo silahkan. Banyak yang mendukung karena memang Sidoarjo butuh itu.
“Tapi, kalau mendirikan SMK Telkom jelas semua menolaknya. Karena lokasi yang di tempati sudah banyak SMK. Sebagian kondisinya masih dibawah standar, ” tegas Kisyanto saat ditemua, Selasa (16/1).
Menurutnya, jika jurusan yang rencananya disediakan SMK Telkom Sidoarjo itu, memiliki jurusan yang sama dengan SMK Swasta di Sidoarjo lainnya. Diantaranya jurusan Multimedia, Komunikasi Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan lainnya.
“Jurusan-jurusan itu sudah dibekukan dan ditutup Dinas Pendidikan. Sebelum SLTA dipegang Propinsi, SMA dan SMK sudah distop dulu sampai semua sehat,” kata Kisyanto selaku Kasek SMK YPM 8 Sidoarjo.
Oleh karenanya, atas penolakan itu dirinya sudah menghadap ke Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah bersama sejumlah lembaga pendidikan di Sidoarjo. Hasilnya pihaknya mendesak Bupati Sidoarjo mencabut perizinan pembangunan SMK Telkom itu, kalau sudah berizin.
“Yang perlu diketahui masyarakat SMK Telkom tidak ada kontrak kerja dengan Telkom, karena Telkom tidak mengambil lulusan setingkat SMK jaringan-jaringannya sekarang optik. Yang di Malang (SMK Telkom) Malang saja hanya terserap 50 persen,” katanya memperjelas.
Hal ini dilakukan karena yang dipikirkan SMK se Sidoarjo, orang-orang yang dulu berjuang mendirikan sekolah jangan dibuat bingung. Kondisi jadinya tidak mencerdaskan, tapi bisa menambah pengangguran karena jurusan sama semua. Lebih baik mengoptimalkan SMK-SMK yang di bawah standar ada 40 persen dari 78 SMK masuk MKKS SMK swasta Sidoarjo.
Pada intinya di Sidoarjo ini masih banyak sekolah yang kurang sehag, masih dibawah standar. Akan tetapi, jika hendak mendirikan SMK dibicarakan dan duduk bersama untuk mengurai masalah. Selain itu membuka jurusan yang tidak ada di SMK lainnya. “Diantaranya jurusan Teknik Pertanian, Alat Berat, Mekatronik dan lainnya. Karena jurusan-jurusan itu dibutuhkan masyarakat industri. Atau paling ekstrim membuka jurusan-jurusan khusus Mitsubishi, Samsung dan lainnya. Jangan malah merusak tatanan SMK yang ada, “pungkasnya.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidoarjo Endang Widiastuti juga menegaskan kalau rencana pendirian SMK Telkom itu sampai saat ini pihaknya belum memberikan izin. Hal yang sama juga ditegaskan oleh Kepala Bidang Pendidikan SMK dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Hudiono saat dihubungi juga mengaku kalau pihaknya juga belum pernah melihat soal izin pendirian SMK Telkom yang Sidoarjo tersebut.
“Jadi sampai saat ini kami belum pernah mengetahui soal izin-izinnya,” tegas Hudiono. [ach]

Tags: