Rancang Smarthouse bagi Tuna Daksa

Bryan Marojahan Hutahuruk

Bryan Marojahan Hutahuruk
Apa yang tidak mungkin di era digital? Hal-hal yang sifatnya manual ‘disulap’ menjadi teknologi canggih tanpa perlu tenaga manusia. Seperti yang dilakukan wisudawan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Bryan Marojahan Hutahuruk dalam merancang prototype smart house bagi tuna daksa. Pria yang kerap disapa Bryan ini menjelaskan jika prototype yang dibuat difokuskan pada cara menghidupan dan mematikan penerangan rumah dengan menggunakan teknologi Arduino Uno.
“Alat ini sangat memudahkan penyandang Tuna Daksa karena mereka dapat menghidupkan dan mematikan lampu di dalam rumah mereka melalui smartphone,” ungkap Bryan
Lebih lanjut, fitur smartphone yang terhubung dalam smarthouse dilengkapi dengan voice, text dan push button. Masing-masing fitur didesain untuk mempermudah pengguna tuna daksa dalam mengontrol pencahayaan rumahnya. Sistem kerja dari smarthouse sendiri berbasis bluetooth dan micro controller AT Mega 328. Itu sebagai kontrol perintah untuk menghidup dan mematikan lampu ruangan di dalam rumah.
“Suara ditransfer dari smartphone melalui bluetooth dan di transmitkan ke modul bluetooth HC 05 yang kemudian memberikan sinyal ke dalam arduino,” jelas pria 31 tahun ini.
Selanjutnya, Arduino memproses data ke relay yang akan menerima tegangan dan mengontrol lampu. Apakah dinyalakan atau dimatikan melalui perintah suara. Prototype smarthouse ini memiliki daya energi 7 hingga 9 volt agar bisa berfungsi.
“Jadi caranya tuna daksa harus mengucapkan perintah kata satu kali atau lebih detail pengucapannya agar sistem alat berfungsi dengan baik. Jarak konektifitas alat masih dapat dipergunakan dengan maksimal jarak 27 meter dari alat, lebih dari itu alat akan terputus,” papar pria kelahiran Jakarta 28 November 1987 ini.
Kedepan, sambung dia, prototype smarthouse ini akan dikembangkan baik dari sisi komponen listrik, dan penambahan perintah. [ina]

Rate this article!
Tags: