Rangkul Bomber Grafiti

Amin Wachid

Amin Wachid

Amin Wachid
Tidak selalu hasil karya seni  corat-coret tembok dan ruang terbuka (grafiti) dapat diterima setiap orang. Soal penentuan lokasi, tema, hingga pewarnaan harus ditentukan secara cermat agar kreativitas mereka tetap terwadahi, namun tetap mengedepankan ketertiban umum.
“Ada yang temanya berbau SARA atau digambar di tempat fasilitas umum, grafiti terpaksa kita bersihkan,” ujar Kepala DKP  Kota Mojokerto Amin Wachid terkait program jangka pendeknya kepada Bhirawa kemarin.
Meski baru dilantik sebagai Kepala DKP sepuluh hari lalu, mantan Kadisnaker ini mengaku sudah memiliki strategi untuk meredam maraknya grafiti yang kurang pantas.
“Saya akan terus membangun komunikasi dengan para bomber (istilah untuk pegiat grafiti). Kita rangkul dan arahkan,” lontar pejabat alumnus Universitas Jember ini.
Selama sepekan menjabat, Amin mengaku sudah menertibkan dan memutihkan tembok-tembok yang menjadi kanvas para bomber. “Sudah ada empat lokasi grafiti yang sudah kita tertibkan, kita tutup dengan cat warna putih. Terutama yang bermotif SARA,” imbuhnya.
Ke empat lokasi itu di antaranya tembok di Jl Letkol Soemarjo, Jl Taman Siswa, dan dua lokasi di Lapangan tenis indor di kawasan Jl Trunojoyo.
“Kita masih terus mencari lokasi-lokasi yang lain. Dan untuk mewadahi mereka, nanti bakal kita siapkan satu tempat dengan tema-tema grafiti yang baik,” urainya.
Untuk mengetahui dari dekat kondisi taman dan fasilitas taman di sudut-sudut kota, Amin Wachid memiliki kebiasaan berkeliling dengan menggunakan sepeda dan motor.
“Termasuk untuk lampu penerangan di seputar alun-alun nantinya saya tambahi 35 titik lampu. Ratusan watt,” pungkas pejabat yang juga suami Kepala BNN Kota Mojokerto ini. [kar]

Rate this article!
Rangkul Bomber Grafiti,5 / 5 ( 1votes )
Tags: