Rangkul Napi Teroris Lamongan, Kepala BNPT ”Turun Gunung”

Kepala BNPT Pusat Komjen Suhardi Alius melakukan pendekatan lunak dengan cara bersilaturrahmi ke Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. (Alimun Hakim/Bhirawa)

Lamongan,Bhirawa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)  Indonesia melakukan pendekatan terhadap Narapidana Teroris yang telah di bebaskan dan merupakan pelaku bom Bali pada beberapa tahun silam.
Kali ini, Kepala BNPT pusat tersebut secara langsung turun gunung melakukan pendekatan lunak dengan cara bersilaturrahmi merangkul para mantan napi teroris dan mantan combatan wilayah Jatim, tepatnya di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Rabu(29/3)
Silaturrahmi tersebut merupakan ihtiar BNPT untuk menyadarkan para napi teroris ke jalan yang benar dengan pemahaman jihad yang rahmatallil aalaminn.
Kepala BNPT pusat Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan,Pada intinya BNPT turun langsung menemui para napi teroris ini untuk kita rangkul. Sehingga mereka dapat kembali ke jalan yang benar dalam pemahaman jihad yang raatallil aalamiin” Kata Suhardi Alius kepada wartawan.
Selain itu, dijelaskan oleh Alius pendekatan lunak dengan cara silaturahmi ini juga di barengi dengan peletakan batu pertama pembangunan TPA plus dan rencananya tempat peribadatan masjidnya juga bakal di renovasi.
“Kita juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan lokal dan ruang belajar serta renovasi pembangunan Masjid Baitul Muttaqin di Yayasan Lingkar Perdamaian Dunia”Tambah dia.
Suhardi Alius juga menjelaskan,Kegiatan ini tidak lain dalam upaya  melakukan pendekatan kepada mantan teroris,Kami berharap anak –  anak kita menjadi lebih berguna menjadikan kita tetap memegang Teguh pada ahlak yang mulia dan ilmu yang bermanfaat.
‘Kami juga minta pak bupati nantinya di programkan,ditanamkan Pelajaran Cinta tanah air” Tuturnya.
Dia juga berharap ,Yayasan lingkar perdamaian ini nantinya dapat di manfaatkan dengan baik. Mereka adalah generasi penerus bangsa, konsep jihad harus diluruskan karena islam adalah rahmatalllil aalamiin,
“Mari kita bergandengan tangan dan merapatkan barisan”Harap dia.
Sementara itu, Ali Fauzi yang merupakan adik kandung Almarhum Amrozi  mengatakan, Beberapa tahun yang lalu kampung ini pernah geger gara – gara bom Bali dan di rakit di rumah kami lalu di bawa ke bali dan  kmudian saudara – saudara kami tertangkap itu adalah sejarah yang kita ambil banyak hikmahnya.
“Kedepan saya punya komitmen bersama teman teman mantan narapidana teroris,Karena Satu satunya yayasan bakal menjadi agen perdamaian. Kedepan kita akan menjalin  sinergi yang baik lagi dengan pemerintah dan masyarakat untuk tidak melakukan seperti sejarah beberapa tahun silam”Ungkap Ali Fauzi .
Disisi lain Ali Fauzi mengaku insaf dan sadar akan makna jihad yang rahmatallil aalamin.
“Kedepan kami ingin menguatkan pentingnya perdamaian,  saya punya garapan yang banyak untuk mendidik anak yatim dan melakuan kegiatan belajar mengajar sebagaimana umumnya.
Senada dengan hal itu, Kakak kandung dari Alm. Amrozi pelaku Bom Bali M. Khozin juga mengaku senang dengan hadirnya Kepala BNPT pusat dan merangkul para Napi dengan cara yang berbeda.
“Saya akan ngobrol tantang fakta. Yayaysan ini baru lahir, fakta bahwa yayasan lingkar perdamaian ulama – ulama beserta para jendral dan kepala BNPT yang langsung terjun ke tingkat bawah. Kalau dulu hanya mengajak bersinergi, sebelumnya cenderung berbeda antara ulama dan polisi “Katanya
Namun,lanjut dia mudah – mudah ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa bentuk sinergi aparat dengan masyarakat dan tetap menjaga kerarifan lokal budaya masyarakat yang ada”Pungkas M.Khozin . [mb9]

Tags: