Rangsang Minat Baca, Gelar Sinkronisasi Se-Bakorwil Jember

Kabid Pengembangan Sumberdaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Titi Asrining Wijati saat memberikan sambutan dalam Rakor Sinkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Kearsipan dan Perpustakaan se Bakorwil Jember, Rabu (16/5/2018).

Jember, Bhirawa
Rangsang minat baca masyarakat desa, Bakorwil Jember bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Jatim optimalkan perpustakaan desa. Dengan upaya pendampingan diharapkan geliat perpustakaan desa di Jawa Timur utamanya diwilayah Bakorwil Jember semakin tinggi untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakatnya.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jawa Timur, dari 8.501 desa se Jawa Timur baru 3.557 desa (47 persen) yang perpustakaan desanya jalan.
“Kenapa baru 47 persen saja dari 8.501 desa / kelurahan di Jawa Timur yang sudah berjalan perpustkaannya desa. Ini disebabkan oleh faktor anggaran. Ini sebetulnya masalah klasik, tapi kondisinya seperti itu. Untuk mendirikan perpustakaan desa, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, koleksi buku, SDM, belum lagi programnya,” ujar Titi Asrining Wijati Kabid Pengembangan Sumber Daya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jawa Timur disela -sela Rakor Singkronisai dan Fasilitasi Penyelenggaran Kearsipan dan Perpustakaan se Wilker Bakorwil Jember, Rabu (16/5/2018)
Perlu diketahui, kata Titi, untuk mendirikan perpustakaan desa minimal memiliki 1000 jenis buku dengan 500 judul, tiga rak dan SDM.
“Kami menghibahkan 1000 exemplar buku dengan 500 judul, pengelolanya (SDM) harus dilatih. Karena untuk mengelola perpustakaan tidak gampang harus bimtek dan ini membutuhkan biaya,” tandasnya.
Diakuinya, perpustakaan desa ini bukan hanya menjadi tanggung jawabnya, tapi juga dibutuhkan peran serta pihak pemerintah daerah. ” kalau Kabupatennya interest terhadap perpustakaan desa, ini akan terlaksana. Apalagi Desa diberi kewenangan untuk memanfaatkan dana ADD untuk penyelenggaraan perpustakaan dan kerasipan desa, akan semakin meringankan anggaran yang ada,” tandasnya.
Sementara, Kepala Bakoprwil Jember R.Tjahjo Widodo melalui Sekretaris Bakorwil Juhaeri mengatakan, menumbuhkan minat baca kepada masyarakat desa sangat penting dilakukan. Membaca adalah jendela dunia. Karena dengan membaca, manusia dapat mengetahui banyak hal yang selama ini tidak diketahui.
“Kemauan dan kemampuan membaca akan mempengaruhi pengetahuan dan ketrampilan (skill) seseorang. Artinya, banyak pengetahuan seseorang akan membantu dirinya akan banyak hal yang sebelumnya tidak dikuasi. Sehingga sesorang yang banyak membaca, memliki kualitas lebih dari orang yang sedikit membaca,” ujarnya. Juhaeri mengaku, menurunnya minat baca sesorang disebabkan berbagai hal. Salah satu diantaranya pemeliharaan, koleksi buku serta kurangnya fasilitas yang diberikan. [efi]

Tags: