Rani Sumringah Disambangi Bupati Gresik – Wabup

5-foto Benta-1Gresik, Bhirawa
Zahriani Puteri Agustin (9) siswi kelas 4 SDN Tlogopatut II Gresik yang menjadi  korban penculikan dan penyanderaan yang dilakukan Achmad Fuad, Rabu (17/12) yang sempat mengalami depresi  sudah mau tersenyum dan berbicara. Terutama saat dikunjungi Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik  Mohammad Qosim ke rumahnya di Kel Ngargosari, Kebomas Kamisi (18/12) pagi.
Saat datang dua petinggi Pemkab Gresik ini langsung masuk ke kamar Rani,  nama panggilan puteri pasangan Agus Siswanto dan Nur Fadhilah ini. Seolah sudah kenal dengan dua pejabat itu, Rani yang mulanya masih terbaring, tak keberatan ketika bapaknya menggendong keluar menuju ruang tamu. Dengan dipangku Sambari-Qosim, Rani tampak tersenyum ceria dan tak merasa asing. Bahkan Rani menggelayut manja.
Ketika ditanya kalau besar ingin menjadi apa, dengan polos Rani menjawab ingin menjadi Polwan. Kalau besar Rani pingin jadi apa ? tanya Qosim. ”Pingin jadi Polwan,” jawabnya.  ”Kalau pingin jadi Polwan, Rani harus rajin belajar. Supaya pinter dan terkabul menjadi Polwan,” lanjut Wabup sambil menggendong Rani dengan membelai rambut gadis mungil itu.
Saat Kapten Suwanto, anggota Kodim yang terlibat langsung penyelamatan, Rani menyunggingkan senyum. Dia seakan menyampaikan terima kasih kepada Suwanto yang menyelamatkan dirinya. ”Lho Pakde Suwanto ikut. Nanti kalau Rani sudah sehat bisa jalan-jalan dengan Pakde Suwanto,” ujar Nur Fadhilah ibu Rani menyampaikan keinginan anaknya untuk bisa jalan-jalan dengan anggota Kodim 0817 itu. Sambil menyunggingkan senyum, Suwanto mengiyakan permintaan bocah kecil yang ditolongnya itu. ”Pokoknya Rani harus sembuh dulu,” ujar Suwanto.
Kepada Bupati, Nur Fadilah juga menuturkan, sejak semalam sampai tadi pagi Rani sering diam. Bahkan saat bangun tidur badan Rani gemetar. ”Alhamdulillah sekarang sudah bisa diajak komunikasi dan mau bicara dengan Pak Sambari dan Pak Qosim,” jelas Nur kepada Bupati dan Rombongan yang diikuti Kepala Dinas Pendidikan dan Camat Kebomas.
Terkait kejadian usaha penculikan dan penyanderaan kemarin, Bupati Sambari menyampaikan terima kasih kepada Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik serta semua masyarakat atas keberhasilan menyelamatkan Zahriani Puteri Agustin dari upaya penculikan dan penyanderaan. ”Semoga kejadian Ini yang pertama dan menjadi yang terakhir,” katanya.
Kedepan Bupati  akan lebih intens membangun koordinasi dengan pihak keamanan yaitu Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik. ”Tentunya kami akan koordinasi khusus dengan pihak Dinas Pendidikan Gresik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kepada pihak orang tua, kami juga berharap agar lebih mengawasi anaknya terutama anak-anak usia sekolah baik itu TK, SD, SMP bahkan SMA sekalipun,” harap  Bupati serius.
Dewan Minta Dispendik dan Sekolah Disiplin Beri Pengaman Siswanya, sebab kasus penculikan Zahriyani Putri Agustin yang mengakibatkan pelaku mati ditembak Tim Buser Polres Gresik, mengundang reaksi keras kalangan dewan. Dewan meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) dan sekolah lebih disiplin dan ekstra memberikan pengamanan siswanya di masing-masing sekolah.
Menurut Mujid Ridwan, Wakil Ketua Komisi D, peristiwa penculikan dan penyanderaan itu memang di luar dugaan. Kondisi ini membuktikan lemahnya pengawasan dari Dispendik dan sekolah, terkait dengan disiplin keamanan sekolah. Dan hingga kemarin banyak terabaikan, sekolah hanya memberikan perhatian dalam ruang kelas. Sedang di luar masih dibiarkan begitu saja.
Mujid menegaskan, bentuk keprihatinan ini bila dilihat dengan kesejahteraan para guru telah jauh dari kemarin. Namun tingkat disiplin dan perhatian keamanan terhadap siswa tetap sama dari sebelum kejadian. Dan masih banyak juga sekolah yang hingga kini tak memiliki tim keamanan. Atas kejadian kemarin, apapun status pelakunya jangan dilihat dari latar belakangan masalahnya. Tapi sebagai pelajaran, sebagai bentuk keteledoran karena kurangnya perhatian di luar ruangan sekolah.
”Kami minta ada tim pengamanan yang terkoordinasi dilakukan Dispendik kepada seluruh sekolah, sehingga keamanan sekolah menjadi tangungjawabnya. Dan kasus ini harus jadi perhatian seluruh sekolah dan pemerintah daerah. Harus lebih sigap, karena keamanan dan kenyaman merupakan tangung jawabnya juga sebagai kepala daera,” tegas Mujid politisi senior dari PDIP kemarin.
Senada juga dikatakan Anggota Komisi D DPRD Gresik, Abdullah Syafi’i, peristiwa itu kembali mencoreng wajah Dispendik. Sebab dengan adanya kasus itu membuktikan bahwa guru di sekolah hanya puduli gajinya tetapi tak peduli anak didiknya. [eri.kim]

Tags: