Rapat, Pemerintah Diprediksi Akan Turunkan Harga BBM

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Pemerintah  mengadakan rapat koordinasi mengenai kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, subsidi listrik dan membahas APBN P 2015. Hal ini dibenarkan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil
“Iya rapat masalah terkait salah satunya kuota BBM subsidi. Dengan ini akan mengumumkan policy ke depan,” kata Sofyan di Istana Negara Jakarta, Rabu (3/12) sore.
Senada dengan Sofyan, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan hal yang sama. Menurutnya, dalam rakor kali ini membahas tentang subsidi BBM dan turunnya harga minyak dunia. “Iya nanti akan rapat soal itu,” jelasnya.
Rakor dimulai pukul 19.00 di Kementerian Keuangan. Rakor sendiri akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil. Hingga berita diturunkan pukul 20.15 belum ada tanda-tanda hasil dalam rakor itu.
Sudirman hanya membenarkan pemerintah akan mengkaji ulang harga bahan BBM bersubsidi yang berlaku saat ini. Pemerintah akan segera mengambil sikap dalam waktu dekat. “Sering saya katakan, prinsipnya harga subsidi tidak boleh melampaui harga keekonomian. Jadi sudah pasti kalau kecenderungan turun terus akan ada peninjauan secara keseluruhan kebijakan subsidi,” ujar Sudirman.
Dia belum bisa mengatakan secara spesifik soal kemungkinan harga BBM bersubsidi akan diturunkan. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan akan dilakukan terlebih dahulu. “Kami terus mengkaji perkembangan harga BBM. Sudah koordinasi dengan Menkeu, kita akan dukung untuk menghitung kembali,” ujarnya.
Harga minyak saat ini anjlok di bawah 70 dollar AS per barel, jauh dari asumsi APBNP 2015 sebesar 105 dollar AS per barel. Meski harga minyak dunia terus turun, Presiden Jokowi memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sejak Selasa (18/11) pukul 00.00.  Harga baru untuk premium adalah Rp 8.500 dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sedangkan solar Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 5.500 per liter. Sejak pengumuman kenaikan itu, demo penolakan dari berbagai elemen masyarakat terus terjadi. Protes kenaikan itu hingga memakan korban jiwa. [ins]

Tags: