Rapid Test, 168 Pedagang Pasar di Bojonegoro Reaktif

Bojonegoro, Bhirawa
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bojonegoro terus bergerak melakukan rapid test, salah satu tempat yang disasar adalah pasar. Langkah ini diambil untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Bumi Angling Dharma.
Hasilnya, 168 dari 569 pedagang di Pasar Tradisional Banjarjo, Pasar Dander dan Pasar Kota Bojonegoro, dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test atau tes cepat Covid-19, yang digelar di tiga pasar tersebut, pada hari Kamis (7/5) dan Sabtu (9/5) lalu. Rapid test itu digelar Dinas Kesehatan dan dibantu polisi serta TNI untuk pengamanan.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah mengatakan, 168 pedagang yang dinyatakan reaktif tersebut tersebar ditiga pasar, yaitu di Pasar Banjarejo, ada 99 pedagang yang dirapid test, Sabtu (9/5) terdapat 25 orang reaktif. “Terdiri dari 19 asal warga Bojonegoro dan 6 orang warga Tuban,” jelas Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, Minggu (10/5).
Sedangkan di Pasar Dander, ada 201 orang yang dilakukan rapid test, Sabtu (9/5) terdapat 57 orang yang reaktif. Sebelumnya, di pasar kota Bojonegoro, ada 269 orang yang dilakukan rapid test, Kamis (7/5) terdapat 86 orang reaktif. “Terdiri dari 75 warga Bojonegoro dan 11 warga Tuban,” terang Bupati.
Sehingga dari tiga pasar tersebut ada sebanyak 168 orang pedagang yang reaktif rapid test. Karena banyaknya pedagang yang reaktif, Bupati Anna mengintruksikan penyemprotan menyeluruh di pasar-pasar tersebut. Bahkan Pasar Kota Bojonegoro ditutup sementara untuk disemprot disinfektan.
“Hari ini kita lakukan penyemprotan di Pasar Kota Bojonegoro supaya mencegah penyebaran virus Corona. Ini kita kerahkan semua baik Damkar, BPBD. Kita bantu masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, pasien positif covid-19 di Kabupaten Pasuruan terus bertambah menjadi 22 orang. Sebelumnya, Sabtu, (9/5) malam bertambah 21 orang. Saat ini, Minggu (10/5) malam bertambah 1 orang. Sehingga, total positif korona hingga berita ini diturunkan menjadi 41 kasus.
“Hasil swab yang keluar hari ini, terdapat satu PDP dari Prigen. Ia adalah istri dari pasien terkonfirmasi covid-19 yang juga dari Prigen,” ujar Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya, Minggu (10/5) malam.
Perempuan tersebut sudah berstatus PDP covid-19 sejak dirawat di RSUD Bangil mulai 4 Mei 2020. Sebelumnya, suami pasien lebih dulu dinyatakan positif korona sejak hasil swab keluar pada, Kamis (30/4).
“Suami pasien ini berprofesi swasta. Sedangkan istrinya bekerja di salah satu perusahaan swasta di wilayah Kecamatan Purwosari. Saat ini keduanya diisolasi di RSUD Bangil,” kata Anang Saiful Wijaya.
Ke-21 orang yang positif covid-19 terdiri dari 9 tenaga kesehatan. Mereka bertugas di RSUD Bangil dan RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya, ada 6 pasien positif yang merupakan anak-anak dan istri dari petugas kesehatan.
Kemudian, ada 3 PDP yang terkonfirmasi positif. Terdiri 2 laki-laki berusia 71 dan 31 tahun yang merupakan kontak erat dari pasien positif asal Gempol serta perempuan 32 tahun dari Pandaan yang menderita sesak nafas berat.
Selanjutnya, ada 3 orang tanpa gejala (OTG) yang hari ini dinyatakan positif korona. Terdiri dari perempuan 39 tahun dari Puspo, perempuan 60 tahun dari Tutur serta perempuan 44 tahun dari Rembang.
“Dari 21 warga ini, semuanya menjalani isolasi di RSUD Bangil sampai sembuh,” papar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Ahmad.
Bertambahnya warga terpapar covid-19, pihaknya mengajak seluruh masyarakat tidak menyepelekan virus tersebut. Ia meminta masyarakat lebih waspada. “Letak berbahayanya virus ini dari cepatnya penularan. Ini sebagai bukti bahwa petugas medis saja bisa terpapar. Apalagi kita-kita yang bebas melakukan apa saja di luar rumah,” kata Syaifudin Ahmad. [bas.hil]

Tags: