Rapid Test Dadakan, 19 Orang Reaktif

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin operasi penegakan protokol kesehatan di Taman Apsari Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (19/9) malam hingga Minggu dini hari (20/9/2020).

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya menggelar rapit test mendadak di sekitar Taman Apsari atau depan Gedung Negara Grahadi. Hasilnya dari 456 orang, 19 dinyatakan reaktif Covid-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin operasi penegakan protokol kesehatan dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 di Taman Apsari Kota Surabayapada Sabtu (19/9) malam hingga Minggu (20/9)dini hari.
Dalam operasi itu Risma mengelilingi Taman Apsari dari sisi timur menuju selatan, lalu ke sisi barat. Di sisi barat Taman Apsari, Risma meminta aparat pemerintah kota untuk menutup semua jalan keluar taman supaya pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan COVID-19 bisa dilakukan pada orang-orang yang berada di taman tersebut.
“Ayo Satpol dan Linmas ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid (test) dulu,” kata Wali Kota Risma.
Operasi itu mengagetkan anak-anak muda yang berada di taman, beberapa berusaha meninggalkan taman namun gagal karena jalan keluar sudah ditutup dan dijaga oleh petugas.
Tak lama setelah petugas menutup jalan ke luar dari taman, ada petugas yang membawa kursi dan meja ke area taman disusul petugas medis yang mengenakan baju hazmat.
Anak-anak muda yang sedang nongkrong di taman kemudian diminta duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya untuk menunggu giliran menjalani pemeriksaan Covid-19.
Wali Kota Risma mengatakan bahwa sebenarnya sasaran operasi pada Sabtu malam (19/9) bukan Taman Apsari, namun karena banyak anak muda yang terlihat nongkrong di taman itu operasi dialihkan untuk memeriksa orang-orang yang berkumpul di taman itu. “Sebetulnya sasaranku bukan di sini, tapi setelah saya putar tadi, ternyata banyak sekali di sini. Akhirnya kita lakukan di sini,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kalau di antara orang-orang yang nongkrong di Taman Apsari ada yang terindikasi tertular virus corona dalam pemeriksaan awal maka pemeriksaan lanjutan langsung akan dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan tertular Covid-19.
Mobil yang dilengkapi dengan perangkat pemeriksaan spesimen usap hidung dan tenggorokan pasien menggunakan metode PCR sudah disiagakan di sisi selatan Taman Apsari.
“Jadi, bagi yang reaktif langsung kami tes swab (usap) dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi,” kata Risma.
Seorang warga Wonocolo yang sedang berada di Taman Apsari, Amrullah, mengaku kaget ketika melihat Wali Kota datang dan memimpin pemeriksaan COVID-19. Ia ikut menjalani pemeriksaan karena tidak bisa keluar dari taman. “Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. Saya sih mendukung karena ini memang demi kebaikan,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Minggu, mengatakan, selama tiga setengah jam berada di area Taman Apsari itu, pihaknya berhasil melakukan rapid test terhadap 456 orang dengan perincian 355 orang warga setempat (ber-KTP Surabaya) dan 101 warga lainnya dari luar wilayah. “Untuk keseluruhannya, 437 orang mendapatkan hasil non reaktif dan 19 orang lainnya reaktif,” katanya.
Febria menjelaskan, setelah diketahui hasilnya reaktif, 19 orang tersebut langsung dilakukan swab di lokasi. Selain itu, ia menyebut, saat ini mereka melakukan isolasi mandiri hingga hasil swab tersebut dinyatakan keluar. “Untuk hasilnya hari ini keluar. Mudah-mudahan hasilnya negatif semua,” ujarnya.
Namun begitu, ia menegaskan saat inspeksi mendadak (sidak), sebenarnya ia telah mempersiapkan sebanyak seribu rapid test. Tetapi pada malam itu, warga yang berada di lokasi tidak mencapai seribu orang.
“Semua ini kami lakukan untuk mendeteksi dini. Jika ditemukan warga atau pasien yang terkonfirmasi, maka kami bisa tangani secepatnya,” ujarnya.
Berdasarkan data hingga Sabtu (19/9), jumlah kumulatif pasien yang sembuh sudah mencapai 11.520 orang atau 85,16 persen dari angka kumulatif terkonfirmasi berjumlah 13.527 kasus. “Untuk hari ini ada 150 orang yang dinyatakan sembuh,” katanya. [iib.ant]

Rate this article!
Tags: