Rapim TNI AD, Pangdam Tekankan Prajurit Tetap Sigap Hadapi Ancaman

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman memaparkan tugas pokok dan kebijakan Panglima TNI pada 2018 kepada jajaran Kodam V Brawijaya di Gedung Balai Prajurit, Selasa (20/2). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Menindaklanjuti Rapim (Rapat Pimpinan) TNI AD di MABESAD yang dipimpin Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono beberapa waktu lalu, Kodam V Brawijaya menindaklanjuti dengan mengadakan Rapim yang diikuti seluruh jajaran Korem dan Kodim seluruh Jatim di Gedung Balai Prajurit, Selasa (20/2).
Dihadiri Komandan Korem, Kodim dan jajaran Kodam V Brawijaya, Rapim ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program yang sudah berjalan selama 2017 lalu. Selain itu menyampaikan tugas pokok kebijakan dari Panglima TNI kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat, maupun dari Pangdam V Brawijaya tentang garis besar pelaksanaan program kegiatan pada 2018.
“Saya mengapresiasi atas kinerja dan capaian jajaran prajurit dan ASN Kodam V Brawijaya selama 2017. Namun kita tidak boleh terlena dan berpuas diri, melainkan harus sigap dalam menghadapi ancaman yang semakin komplek,” kata Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Selasa (20/2).
Pangdam menjelaskan, sesuai instruksi KASAD, tantangan dan tugas TNI AD semakin berat dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks. Ini dilakukan sebagai dampak dari perkembangan lingkungan strategis yang terjadi secara cepat dan dinamis. Di antaranya meliputi ancaman kesenjangan, biologi dan ancaman siber.
“Tentunya hal ini menjadi perhatian kita bersama dalam mengidentifikasi ancaman yang relevan dengan tugas kita sebagai prajurit TNI AD,” jelas Pangdam.
Tak hanya itu, Perwira tinggi TNI AD ini menambahkan, prajurit TNI harus juga mewaspadai berkembangnya isu-isu SARA, gerakan separatisme, aksi terorisme, dan disintegrasi bangsa. Sebab itu semua berpotensi menjadi ancaman bagi bangsa dan negara.
“Pencegahannya adalah dengan mengoptimalkan peran komando kewilayahan dengan membangun ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh di wilayah Kodam V Brawijaya,” tegasnya.
Mengingat pada 2018 merupakan tahun politik, Pangdam mengingatkan kepada jajaran Kodam V Brawijaya untuk mem-back up pengamanan yang dilakukan Polda Jatim. Sebab di Jatim digelar Pilkada serentak di 13 kabupaten dan 5 kota yang pastinya akan ada kerawanan dan risiko yang perlu diantisipasi.
“Kodam V Brawijaya siap mem-backup Polda Jatim dalam pengamanan Pilkada serentak. Kami telah menyiapkan 11.500 personel yang siap membantu pengamanan Pilkada serentak di Jatim. Sekali lagi saya imbau kepada ASN dan jajaran Kodam V Brawijaya untuk menjaga netralitas TNI dalam Pilkada Jatim,” ucapnya. [bed]

Tags: