Rasa Kecut dan Manis Bikin Hilang Dahaga

Warga Desa Tasikmadu Kecamatan Palang yang mendapat berkah setiap bulan suci ramadhan dari penjulan dari sadapan bunga ental (Siwalan) yang banyak ditemukan di Bumi Wali Tuban.

Warga Desa Tasikmadu Kecamatan Palang yang mendapat berkah setiap bulan suci ramadhan dari penjulan dari sadapan bunga ental (Siwalan) yang banyak ditemukan di Bumi Wali Tuban.

Senyum Pedagang Legen Khas Tuban
Tuban, Bhirawa
Bulan suci Ramadahan memang penuh berkah, tidak hanya para pedangan pakaian atau baju yang mendapat berkah pada bulan ini utamanya menjelang lebaran, akan tetepi pedagang-pedagang lain juga pendapatanya bertambah, tak terkecuai pedangan legen di Bumi Wali Tuban.
Bulan Ramadan menjadi moment berharga bagi para pedagang legen warga Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Pasalnya minuman dari sadapan bunga ental (Siwalan) dan banyak ditemukan di Bumi Wali ini itu menjadi buruan umat islam yang menjalankan ibadah puasa, sebagai minuman segar teman berbuka.
Sadapan getan bunga pohon siwalan yang rasa manis ini menjadi buah penghasilan sebagian warga di Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, selain wilayah tersebut dikenal dengan buah blimbing madu-nya.
Meski proses penyadapan tergolng berbahaya karena tempat penyadapan berada di ujung bohon dengan ketinggian antara 20-25 Meter, mereka waraga Desa Tasikmadu nampak sangat terbiasa dan tidak menghiraukan lantaran sadapan kini laris manis diburu pembeli. “Mumpung masih Ramadahan mas, mumpung getahnya juga banyak, mungkin karena berkah-nya bulan ramadahan, permintaan masyarakat juga banyak,” Kata Edy Purnomo Warga Desa Tasimkadu.
Diterangkanpulan, hampir setiap hari warga yang memiliki pohon siwalan selalu memanen sadapan mereka pada sore harinya, terlebih bulan puasa seperti saat ini, permintaan legen hasil sadapan wolo (Sebutan bunga siwalan) meningkat dari hari biasanya.
Dari hasil sadapan wolo, selanjutnya legen di dijual langsung dijual di tempat yang tidak jauh lokasi pengambilanya legen. Alhasil Legen yang dikemas dalam botol seukuran bolot air mineral ini laris manis dibeli warga.
“Legen kalau tidak sampai bermalam, rasanya masih enek seperti sprit, apalagi ditambah es batu, tapi kalau lebih dari satu malam, rasanya asama, jadi kalau bisa habis beli dan ingin awet, masukan freezers,” terang Edy yang memilik puluhan pohon siwalan .
Tak jauh dari lokasi penyadapan, Khasanah (50), ibu paruh baya ini diantara salah satu warga Desa Tasikmadu penjual legen yang setiap hari selama bulan Ramadan menjual legen tidak jauh dari rumahnya. “Alhamduillaih mas, ini berkah bulan Ramadan, laris mas setiap hari puluhan liter habis,” kata Khasanah.
Terkait dengan harga, para penikmat legend tidak perlu jangan khawatir, cukup dengan mengeluarkan Rp7.500 untuk mendapatkan minuman legen 1,5 liter, botolnya tempat menampung legen juga sudah disediakan, jadi pembelu langsung bisa menikmati diotempat atau membawa pulang.
“Untuk menambah kesegaran, cukup ditambah es batu dan tidak usah ditambah sirup atau pemanis,” jelas Khasanah.
Sementara itu, Habib, salah satu seorang pembeli mengaku, sudah beberapa kali membeli legen ditempat itu. Menurut dia legen cukup ampuh menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa, apalagi diminum dalam keadaan dingin rasa manis dan sensasi soda dalam minuman legen akan semakin terasa.
“Sudah beberapa kali beli disini mas, legenya manis, seger saja untuk buka puasa, kalao dingin malah terasa ada soda mas mantap dilidah,”kata Habib menjelaskan rasa legen. [hud]

Tags: