Rasiyo-Lucy Manfaatkan Masa Tenang untuk Berdoa

Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya nomor urut satu Lucy Kurniasariziarah ke pesarean Agung R Adipati Ario TjokroNegoro IV, Minggu (6/12) kemarin.

Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya nomor urut satu Lucy Kurniasariziarah ke pesarean Agung R Adipati Ario TjokroNegoro IV, Minggu (6/12) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Masa Kampanye Pilkada Surabaya resmi berakhir sejak Minggu (6/12) kemarin. Pasangan calon (paslon) nomor urut satu Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari dan nomor urut dua Tri Rismahahrini-Whisnu Sakti Buana memilih memanfaatkan masa tenang ini h ke arah religius dengan cara doa bersama di rumahnya.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilu Kepala Daerah, disebut bahwa masa tenang berlangsung selama tiga hari sebelum pemungutan suara pada 9 desember besok. Pada masa tenang para kandidat dilarang melakukan kegiatan kampanye apapun.
Paslon Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan PAN ini memilih mengisi masa tenang jelang coblosan dengan cara ziarah kubur. Seperti yang dilakukan Mantan Sekdaprov Jatim, Paklik Rasiyo memilih ziarah ke makam orang tuanya.
“Paklik Rasiyo ziarah ke makam orang tuanya. Sebagai anak yang shaleh, Paklik mendoakan orang tuanya yang telah meninggal,” kata Liaison Officer (LO) Rasiyo-Lucy,Achmad Zainul Arifin kepada Bhirawa, Minggu (6/12) kemarin.
Ia menerangkan, selain melakukan ziarah ke makam orang tua dan sesepuh yang telah meninggal juga memperbanyak doa dan dzikir bersama di rumah kediamannya. Dengan cara berdoa dan berdzikir, menurutnya, lebih ke arah pendekatan diri kepada Sang Pencipta. “Kalau dzikir itu menenangkan pikir, jadi adem. Begitu juga doa juga menenangkan hati,” terangnya.
Zainul Arifin yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PAN Surabaya ini menegaskan, untuk menatap kemenangan tidak dengan kesombongan melainkan semakin mendekatkan kepada Pencipta. “Untuk menatap kemenangan itu tidak dengan kesombongan, tapi dengan berdoa agar berjalan dengan lancar. Selain itu, berdoa agar pilkada di Surabaya berlangsung aman, nyaman dan tertib. Suksesnya Kota Surabaya itu juga suksesnya Paklik Rasiyo dan Ning Lucy,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Paklik Rasiyo yakni Lucy Kurniasari juga memanfaatkan masa tenang dengan cara ziarah ke makam sesepuh dan kiai yang ada di Kota Surabaya. Ning Lucy, tambah Arifin, diawali nyekar di makam Bupati pertama Surabaya R Adipati Ario Tjokronegoro IV di kawasan Botoputih, dan dilanjut ke Makam Sunan Ampel.
“Sorenya (kemarin, red) langsung berangkat ke Bogor untuk nyekar ke makam ayahnya Ning Lucy,” tambahnya.
Tak hanya paslon Paklik Rasiyo-Ning Lucy yang melakukan ziarah dan doa bersama, paslon petahana Risma-Whisnu juga melakukan hal yang sama yakni menggelar pengajian dan doa bersama. paslon yang diusung PDI Perjuangan ini mempunyai kegiatan di rumahnya masing-masing.
“Masa tenang ini dimanfaatkan Bu Risma dan Mas WS (Whisnu Sakti Buana) bersama keluarganya di rumahnya masing-masing. Selain itu, disusul dengan pengajian di rumahnya Bu Risma di daerah Wiyung. Skema berdoa agar fokus ke pemilu,” kata Juru bicara tim pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetyono saat dikonfirmasi Bhirawa.
Dikdong, sapaan akrabnya mengatakan, masa tenang tersebut sangat dimanfaatkan baik-baik oleh paslon yang diusung PDI Perjuangan. “Bu Risma dan Mas WS harus menjaga kondisi. Karena masa tenang ini diharapkan paslon bisa rileks,” pungkasnya. (geh)

Tags: