Raskin Tuban Tak Layak Konsumsi

raskin-3Tuban, Bhirawa
Sudah tak mampu, ternyata dapat jatah Beras Miskin (Raskin) dari pemerintah tak layak Kosumsi lagi. Hal ini ditemukan pada beberapa wilayah di Kab Tuban yang masuk area dari Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Bojonegoro-Tuban?.
Kualitas beras yang sudah berwarna kuning, bercampur kerikil, kondisi hancur. Selain itu juga banyak hewan dan bercampur seperti kotoran berwarna hitam-hitam ini banyak dikeluhkan warga miskin yang menerima subsidi itu dari pemerintah.
”Untuk pembagian sebelumnya kondisi beras sudah jelek, tapi kini lebih parah lagi. Kalau ini sudah tidak layak untuk dimasak,” kata Tarwi (33), salah satu warga Desa Jadi, Kec Semanding, Tuban yang juga menerima jatah Raskin itu (7/6).
Tidak hanya di Desa Jadi, pembagian Raskin tak layak kosumsi juga terjadi di beberapa wilayah lainnya yang ada di Kab Tuban. Seperti halnya di Kel Sukolilo, Kota Tuban, beras yang diterima warga juga sudah menguning dan hancur serta bercampur dengan kutu.
Warga mengaku, untuk bisa mengkonsumsi beras itu harus ditukarkan dengan beras yang kondisinya layak ke sejumlah toko. Jika tak laku ditukarkan dengan beras yang layak konsumi biasanya terpaksa beras itu dijadikan untuk makanan ternak mereka.
”Sebagaian besar warga yang mendapatkan beras seperti ini ditukarkan di toko-toko, karena tak mungkin dimasak. Tapi kalau sudah seperti ini ditukarkan juga tak laku, makanya untuk pakan ayam,” kata Parmi, sambil menunjukan kondisi Raskin itu.
Terkait hal ini, ?Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Bojonegoro-Tuban, Effdal FS, mengaku akan memeriksa Raskin yang diterimakan kepada masyarakat bulan ini. ”Terima kasih informasinya, setelah ini saya akan konfirmasi dengan Korlapnya dulu, mas,” kata Efdal FS.
Kadivre Bulog Bojonegoro -Tuban ini meminta agar masyarakat yang menerima Raskin dalam kondisi tak layak konsumsi segera mengembalikan dan meminta ganti beras yang layak konsumsi kepada petugas di lapangan.
”Langkah awal tolong disampaikan kepada masyarakat bila menerima beras kurang layak untuk diganti segera dengan beras yang lebih layak,” terangĀ  Efdal. [hud]

Rate this article!
Tags: