Ratih Siap Dicalonkan di Pilwali Surabaya

Ratih Retnowati

Ratih Retnowati

Surabaya,bhirawa
Wakil ketua DPRD Surabaya, Ratih Retnowati, menyatakan siap bila dirinya dicalonkan partai sebagai calon Wali kota maupunn wakil dalam pilkada 2015. Namun demikian Ratih  menyatakan belum dipanggil secara khusus baik oleh DPC maupun DPD Partai Demokrat mengenai pencalonan ini.
“Sebagai kader partai saya siap, tinggal mengikuti mekanisme partai saja. Apa perintahnya saya laksanakan,” ujar Ratih Retnowati, Senin(16/3).
Ratih yang juga dosen sosiologi Universitas Wijaya Kusuma ini bersama dengan mantan ketua DPRD Surabaya, M.Mahmud disebut plt ketua DPC Demokrat Surabaya, Suhartoyo sebagai calon yang akan itawarkan Demokrat pada partai lain untuk diusung Pilkada , Desember mendatang.
Pada sebuah kesepatan Hartoyo mengaku telah diperintahkan ketua DPD Demokrat jatim untuk   selain mendekati sejumlah partai, Demokrat juga  sudah melakukan komunikasi dengan calon-calon yang kuat untuk diusung. Dari internal ada dua calon yang layak untuk diusung yaitu M Mahmud, Anggota DPRD Surabaya dan Ratih Retnowati, Wakil Ketua DPRD  surabaya.
“Mahmud dan Ratih adalah 2 kader terbaik partai demokrat di Surabaya. Tingkat elektabilitas dan popularitasnya tidak diragukan lagi, sehingga keduanya layak untuk dimunculkan dalam bursa Pilwali Surabaya,”lanjutnya.
Namun demikian pada kesempatan kemarin Ratih mengakui belum secara khusus dipanggil DPC maupun DPD untuk mempersiapkan pencalonan. Dengan demikian menurutnya pencalonan ini merupakan hasil evaluasi sementara pihak DPC terkait siapa kader potensial yang bisa diajukan dalam Pilkada.
“Belum ada pembicaraan khusus, beritanya juga saya tahu dari media. Mungkin hal ini disebabkan karena menurut DPC kader potensial yang bisa diajukan adalah saya yang merupakan peraih suara terbanyak pmilu 2009 dan pak Mahmud di pemilu 2014, ” terangnya.
Namun demikian sekali lagi Ratih mengaku sangat siap untuk dijadikan salah satu calon dalam Pilkada oleh partainya. “Mekanismenya masih sangat panjang, tapi saya siap,” tegasnya.
Saat ditanya tentang siapa paling sreg berkoalisi dengan partai atau calon mana, Ratih menegskan hal itu belum menjadi rananya untuk menjawab. Hal ini menurutnya disebabkan belum ada komunikasi plitik secara resmi yang dilkukan Demokrat dengan partai lain.
“jangan Tanya saya dulu. Sementara ini yang melakukan komunikasi adalah partai. Jadi tanay ke partai dulu,” pintanya.
Ratih sendiri adalah salah satu legislator yang memiliki suara stabil dalam dua kali Pemilu. Meski poisi sebagai peraih suarara terbanyak sempat tergser pada pemilu 2014, namun perolehan suaranya masih signifikan mendudukannya kembali di kursi DPRD Surabaya.
WS Menguat
Sementara itu ,kemungkinan Tri Rismaharini bisa maju lewat PDI Perjuangan dalam pemilihan walikota (pilwali) Surabaya 2015 semakin mengecil. Dari  31 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Surabaya telah sepakat mencalonkan kader sendiri. Salah satu kader yang mendapat dukungan adalah Whisnu Sakti Buana (WS) yang saat ini menjadi wakil walikota Surabaya.
Dukungan bulat kepada WS itu disampaikan dalam rapat kerja cabang (rakercab) pada Minggu (15/3). Ketua Rakercab Budi Leksono menjelaskan, keinginan mencalonkan kader sendiri didasarkan pada kekecewaan kepada Tri Rismaharini yang tidak tahu berterima kasih kepada PDI Perjuangan selaku partai pengusung pada pilwali 2010.
Selain itu, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini bukan termasuk kader PDI Perjuangan. Calon yang akan diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih itu kader sendiri yang ditandai dengan Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Usulan dari PAC ini akan kita bawa ke DPP PDI Perjuangan untuk diusulkan, dalam penjaringan calon ini nanti kita akan usulkan nama-nama lain, tapi yang pasti tidak ada nama Risma yang diusulkan oleh kader,” katanya, Senin (16/3).
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan, keinginan kader itu sejalan dengan wacana yang berkembang di pengurus DPC PDI Perjuangan. Para pengurus saat ini sudah tutup mata dengan Risma. Mantan kepala bapeko ini disebut  tidak pernah hadir dalam rapat-rapat partai. Terutama dalam rapat tiga pilar, yakni eksekutif, legislatif, dan pengurus DPC PDI Perjuangan.
“Rekom dari DPP nanti sesuai dengan usulan dari DPC, kalau kita tidak mengusulkan Risma tidak mungkin DPP memberi rekom ke dia (Risma), karena yang tahu peta politik Surabaya ya DPC,” tandas bendahara DPC PDI Perjuagan Surabaya ini. [gat]

Tags: