Ratusan Bungkus Rokok Milik JCH Asal Jember Disita

Petugas pemeriksaan PPIH Embarkasi Surabaya mendapati ratusan bungkus rokok milik JCH usai diperiksa menggunakan X-Ray, Rabu (18/7) malam. [gegeh/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Meski sudah ada larangan membawa rokok berlebihan, Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Jember tak menggubrisnya. Alhasil, barang yang dibawa delapan jamaah dari kelompok terbang (Kloter) 7 ini disita petugas saat terdeteksi melalui pemeriksaan X-Ray, Rabu (18/7) malam.
Dengan dalih mendapat pesanan dari saudaranya yang menjadi pekerja di Arab, mereka rela tak mematuhi imbauan panitia haji. Justru ia memenuhi tasnya dengan barang-barang yang dilarang untuk dibawa.
Contohnya, koper yang bertuliskan Surami JCH asal Jember membawa ratusan bungkus rokok atau setara 36 slop yang disembunyikan di dalam kopernya. Dengan cara dililit dengan kain ihram miliknya.
Diketahuinya barang-barang titipan itu setelah masuk dalam pemeriksaan X-Ray. Sehingga delapan koper berdaya tampung 32 kilogram yang seharusnya berisikan perlengkapan haji atau pakaian itu, disita oleh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.
Salah seorang petugas pemeriksaan PPIH Embarkasi Surabaya Sutarno mengatakan delapan tas yang diperiksanya itu beratnya melebihi peraturan yang telah ditetapkan yaitu 32 kg.
“Delapan tas itu dipisahkan karena saat dilihat menggunakan mesin X-Ray terpindai berisi barang-barang mencurigakan, dan setelah dibuka atau diperiksa ternyata penuh dengan rokok semua,” terangnya.
Setelah diperiksa, tas itu dipisahkan dan pemilik barang dipanggil untuk menyaksikan pembongkaran koper yang dilakukan oleh petugas. Begitu dibongkar, isinya cukup mencengangkan. Masing-masing koper berisi penuh rokok. Hanya beberapa barang lain ditemukan dalam jumlah sedikit, seperti baju dan sandal.
“Jamaah pemilik barang sepertinya berupaya menyembunyikan rokok yang dibawa. Karena saat pembongkaran ternyata ratusan rokok-rokok itu sudah dikemas dan tertata dengan rapi. Ada yang dibungkus dengan kartus tebal dan dilapisi kertas koran dan disolasi cokelat,” urainya.
Selain itu, pada pengamatan di gudang pemeriksaan tas, ada juga yang bermodus lain, yakni rokok-rokok itu ditata rapi hingga membentuk formasi segi empat selebar keramik kecil. Rokok itu lalu dibungkus kertas karton putih rekat-rekat.
”Ada juga seperti bentuk pigura dan ditaruh di bawah kain pelapis tas dan kemudian ditutupi dengan barang lain seperti baju dan sandal. Cara mengemasnya itu lho, sangat canggih bener,” tambahnya.
Bahkan ada yang terang-terangan. Sekoper penuh milik jamaah berisi kotak-kotak koran yang didalamnya tersembunyi berbungkus-bungkus rokok.
Sementara Selamet Riyadi juga JCH asal Jember membungkus rapi 10 slop rokok yang dibawanya dengan lakban warna cokelat.
Ketika ditanya petugas, ia beralasan membawa rokok dalam jumlah besar karena itu semua merupakan titipan orang untuk diberikan pada saudaranya yang bermukim di Mekkah.
“Selain dikonsumsi sendiri, rokok itu juga titipan dari saudara yang ada disana,” terang Slamet kepada petugas. [geh]

Tags: