Ratusan Hektar Kebun Apel Gagal Panen, Petani Rugi Miliaran Rupiah

Kondisi kebun apel di Desa Tulungrejo yang ikut rusak akibat diterjang angin puting beliung.

Kota Batu, Bhirawa
Selain memorak-porandakan ratusan rumah warga di Desa Sumber Brantas, ternyata angin puting beliung juga merusak ratusan hektar kebun apel di Desa Tulungrejo Kota Batu. Akibatnya, ribuan buah apel siap panen rontok, bahkan tak pohon apel yang ikut tumbang. Hal ini menyebabkan ratusan petani gagal panen dan menyebabkan mereka merugi hingga milyaran Rupiah.
Desa Tulungrejo Dusun Junggo sedikitnya terdapat 300 orang yang berprofesi sebagai petani apel dan mereka memiliki dan mengelola sekitar 175 hektar kebun apel. “Dari kebun tersebut beberapa di antaranya telah siap panen, ada juga yang 10 hari lagi dipanen, 15 hari, ataupun 20 hari lagi (dipanen),”ujar salah satu petani apel Desa Tulungrejo, Suparman, Kamis (24/10).
Suparman juga menjelaskan bahwa akibat kerusakan kebun apel ini maka di setiap hektarnya para petani harus menanggung kerugian Rp 50 juta hingga Rp 60 juta. Jika terhitung ada sekitar 175 hektar kebun apel yang rusak maka para petani harus menanggung kerugian Rp 8,75 miliar hingga Rp 10,5 miliar.
Besarnya kerugian ini, kata Suparman, dikarenakan para petani mengalami gagal panen padahal biaya perawatan dari kebun apel ini cukup besar. Dan yang membuat petani semakin kebingungan, biaya perawatan kebun apel ini diperoleh dengan mengambil kredit atau meminjam dari bank. “Kini ratusan petani apel di Tulungrejo kebingungan untuk membayar angsuran ke bank,”keluh Suparman yang diiyakan rekan-rekannya sesama patani.
Besaran pinjaman petani ke bank bervariasi sesuai dengan luas lahan kebun apel masing-masing. Ada petani yang hanya meminjam sebesar Rp 50 juta, ada juga petani yang meminjam Rp 500 juta hingga Rp 1,2 milyar. “Seperti saya ini memiliki pinjaman di bank sebesar setengah milyar Rupiah atau Rp 500 juta,”tambah Suparman.
Dengan kondisi kurang menguntungkan bahkan tertekan ini, para Petani berniat untuk mengadukan kondisi mereka ke Walikota. Harapannya, mereka bisa mendapatkan toleransi pembayaran angsuran di bank, ataupun bisa dibantu dalam pembayaran angsuran. Mereka juga berharap bahka Pemkot bisa membantunya dalam pengadaan obat-obatan pertanian agar kebun apel yang ada tidak semakin rusak ataupun mati. [nas]

Tags: