Ratusan Hektar Lahan Rusak di Kab.Probolinggo

Sayuran di Bromo tertutup debu vulkani, sayuran terancam gagal panen.

Sayuran di Bromo tertutup debu vulkani, sayuran terancam gagal panen.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Ratusan hektar lahan pertanian warga Tengger di lereng Gunung Bromo Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo rusak pasca tertimbun debu vulkanik Gunung Bromo, kondisi ini membuat petani terancam gagal panen.
Kerusakan lahan pertanian terparah terjadi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1 yang berada di radius 5 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Kawasan ini meliputi Desa Ngadisari, Ngadirejo dan Ngadas, Kecamatan Sukapura.
Hal serupa juga terlihat di lahan pertanian Kawasan Rawan Bencana (KRB) 2, jarak 10 kilometer dari kawah Bromo. Diantaranya Desa Jetak, Wonotoro, Sariwani, Pakel, Sapikerep, Kedasih dan Wonokerto Kecamatan Sukapura. Serta Desa Ledok Ombo dan Sumber Jambe di Kecamatan Sumber.
Sayuran khas warga Suku Tengger seperti kentang, kubis, bawang prei, sawi hingga tomat tertutupi debu vulkanis. Khusus tanaman kentang, dipastikan gagal panen, karena benih kentang yang baru berusia satu bulan membusuk akibat tidak kuat tertimbun material panas debu vulkanis.
“Ini baru satu bulan ditanam. Bosok, karena tertimbun abu dari Bromo,” tutur Slamet salah satu petani warga Tengger. Senin (4/1). Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, saat ini terdapat sedikitnya 676 hektar lahan pertanian di KRB 1 dan KRB 2 rusak berat pasca tertimbun debu. Masing-masing tanaman kentang seluas 414,5 hektar, sawi 63,5 hektar dan tomat seluas 16 hektar.
Jumlah ini belum termasuk kerusakan ringan di KRB 3, dengan radius lebih dari 15 kilo meter, meliputi Kecamatan Lumbang, Kuripan, Wonomerto serta sebagian wilayah Kecamatan Sumber.
Sementara hingga Senin (4/1) pagi, gempa tremor Gunung Bromo terpantau terus meningkat, kisaran 4 mendatar 31 milimeter, dominan 10 milimeter. Asap pekat kecokelatan disertai suara gemuruh bertekanan kuat terus keluar dengan ketinggian 1.500 meter di atas puncak kawah atau 3.829 meter diatas permukaan laut menuju utara dan timur laut atau kawasan Kabupaten Probolinggo.
“Saat ini hujan abu vulkanis dengan intensitas sedang berlangsung di sekitar pos pantau. Tergantung kecepatan dan arah angin,” ujar Kepala PVMBG Pos Pantau Gunung Bromo Ahmad Subhan.
Sayuran khas warga suku tengger seperti kentang. Kubis. Bawang daun. Sawi hingga tomat. Tertutupi debu vulkanik. Khusus tanaman kentang. Petani dipastikan gagal panen. Karena benih kentang yang baru berusia satu bulan. Membusuk akibat tidak kuat tertimbun material panas debu vulkanik.
Meski terus diguyur hujan abu. Masih banyak petani yang terlihat nekat menanam bibit gubis.alasannya jika bibit tidak ditanam. Maka akan membusuk. Seperti yang dilakukan Idris salah satu petani yang nekat menanam bibit gubis. Ia terpaksa menanam pasalnya bibit gubis terlanjur dibelinya.
Meski pemetaan kerusakan sudah dilakukan. Pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo. Baru akan turun tangan. Jika aktivitas Gunung Bromo sudah kembali normal. Menurut Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Pihaknya akan terus mendata kerusakan lahan pertanian di lereng-lereng Bromo. [wap]

Tags: