Ratusan Hektar Sawah Diserang Tikus di Kab.Malang

Lahan persawahan di wilayah Kec Karangploso, Kab Malang yang diserang hama tikus

Kab Malang, Bhirawa
Petani padi di wilayah Kabupaten Malang terancam gagal panen. Sebab, lahan persawahan di beberapa kecamatan diserang hama tikus. Luas lahan persawahan yang diserang hama tikus jumlahnya mencapai ratusan hektar. Padahal, petani sudah melawan hama tikus dengan cara meracun, memasang perangkap, pengasapan, hingga petani melakukan penggropyokan.
“Namun upaya yang kami lakukan bersama petani yang lainnya, tidak membawa hasil yang maksimal dan hama tikus masih tetap merusak tanaman padi. Sehingga dipastikan kami akan mengalami gagal panen,” ungkap salah satu petani asal Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Suwiji, Minggu (12/3), kepada wartawan.
Menurut dia, tanaman padi yang diserang tikus itu, langsung mengering dan roboh, serta butiran padi yang siap panen dimakan. Hama tikus yang menyerang padi tersebut lewat bawah tanah. Sehingga hanya membutuhkan waktu tidak sampai sehari, tanaman padi ludes dimakan tikus. Sementara, tanaman padi disisakan hanya dipinggiran sawah, sehingga hal itu membuat petani mengalami frustasi.
“Padahal, padi yang kami tanam ini kurang beberapa Minggu lagi mulai panen, tapi karena adanya hama tikus itu, maka tidak bisa memanennya. Dan yang pasti petani telah mengalami kerugian yang cukup besar,” papar Suwiji.
Dijelaskan, dirinya telah memiliki lahan persawahan seluas 1 hektar. Sedangkan jika tanaman padi tidak terserang hama, maka per hektarnya telah menghasilkan produksi padi seberat 7-8 ton. Tapi karena terserang hama tikus, tentunya produksi padi yang dihasilkan akan berkurang banyak, kemungkinan dirinya hanya mendapatkan 2 ton padi saja. Dan gagal panen padi itu, tidaknya dirinya saja tapi petani di wilayah Kecamatan Karangploso sama mengalami gagal panen.
Petani gagal panen padi tidak hanya di wilayah Kecamatan Karangploso saja, namun hal yang sama juga dialami petani di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Hal ini juga dibenarkan petani asal Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, kabupaten setempat Nur Rochmad, jika lahan persawahan di wilayah Desa Ampeldento ini, kurang lebih seluas 240 hektar, hampir keseluruhannya terserang hama tikus.
“Serangan hama tikus ini disebabkan faktor cuaca yang beberapa bulan terakhir ini intensitasnya cukup tinggi. Sehingga setiap pada musim penghujan, petani selalu perang dengan tikus, dan jika musim kemarau, petani harus perang dengan hama wereng,” jelasnya.
Persoalannya sekarang, lanjut Nur, tikus menyerang padi itu selalu malam hari, sehingga petani kesulitan untuk memerangi tikus di malam hari. Namun sebaliknya, jika munculnya tikus tersebut di siang hari, maka petani akan mampu melawannya dengan tuntas. Karena tikus keluarnya malam hari, tentunya petani dalam melakukan pembasmian tidak maksimal.
“Upaya pembasmian hama tikus, para petani sudah mendapatkan racun tikus secara gratis dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, namun racun tikus belum bisa mengatasi serangan hama tikus tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid masih belum bisa dikonfimasi, terkait ratusan hektar lahan persawahan dibeberapa kecamatan diserang hama tikus. [cyn]

Tags: