Ratusan HP Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Medaeng Dimusnahkan
(Tepis Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas dan Rutan)
Sidoarjo, Bhirawa
Puncak peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke 55 tahun ini dipusatkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Sabtu (27/4). Momen HBP kali ini diwarnai pemusnahan 500 Handphone (HP) milik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jatim, Pargiyono, pemusnahan HP ini hasil razia di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. Periode Januari hingga April 2019, petugas berhasil merazia 500 telepon genggam milik WBP.
”Pemusnahan 500 buah unit HP ini merupakan komitmen kami dalam memerangi Narkoba. Dan juga memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55,” kata Pargiyono.
Pargiyono menjelaskan, selama ini banyak yang menduga jika Lapas maupun Rutan menjadi tempat pengendalian Narkoba. Pargiyono menegaskan, jika tak ada satupun Lapas maupun Rutan yang melakukan pembiaran. Bahkan razia maupun penggeledahan, secara berkala selalu dilakukan di blok-blok hunian WBP.
”Setiap minggu, minimal dua kali kita lakukan razia dan penggeledahan di blok hunian WBP. Ini juga untuk menepis dugaan pengendalian narkoba di Lapas maupun Rutan,” tegasnya.
Tak hanya melakukan razia di blok hunian, Pargiyono mengaku akan memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang terkena OTT (Operasi Tangkap Tangan) mencoba menyelundupkan HP ke dalam blok. Bukti keseriusan itu, sambung Pargiyono, salah satu petugas telah diberikan hukuman disiplin dan ditempatkan di pulau Kangean.
”Sanksinya tegas, jika tetap mengeyel saja, kami tak segan-segan untuk lakukan pemecatan kepada pegawai,” ucapnya.
Masih kata Pargiyono, pemusnahan telepon genggam ini tidak hanya dilakukan di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo saja. Tetapi pemusnahan telepon genggam ini juga dilakukan di seluruh Lapas maupun Rutan di Jatim. ”Pemusnahan ini dilakukan di Lapas dan Rutan yang ada di Jatim,” pungkasnya. [bed]
