Ratusan Jamaah Jatim Gagal Berangkat Umrah

(Arab Saudi Stop Sementara Umrah]
Lamongan, Bhirawa
Keberangkatan ratusan calon jemaah umroh di Kabupaten Lamongan dipastikan tertunda.Hal itu di karenakan sebelumnya Pemerintah Arab Saudi yang mengeluarkan keputusan untuk menyetop Warga Negara Asing (WNA) masuk ke negaranya karena hawatir akan virus corona.
Di paparkan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, Banjir Sidomulyo, menyebutkan bahwa total ada sebanyak 124 calon jemaah yang keberangkatannya tertunda.
“124 orang itu sebenarnya dijadwalkan berangkat bulan Maret,” papar Banjir,di kantornya kemarin.
Banjir menjelaskan, para calon jemaah umroh asal Lamongan keberangkatannya tertunda itu merupakan jemaah dari 3 travel, yaitu travel Farfaza sebanyak 45 orang yang akan berangkat tanggal 1 dan 2 Maret.
Kemudian 45 orang jemaah travel Elaf yqng akan berangkat pada 12 Maret serta jemaah travel Al Falah sebanyak 34 orang yang dijadwalkan berangkat tanggal 3,4 dan 10 Maret.
“Karena memang Konsulat Jendral Arab Saudi yang ada di Indonesia itu menutup pelayanan untuk penerbitan visa, jadi tertunda (keberangkatan jemaah umroh),” tuturnya.
Banjir menambahkan, informasi penundaan keberangkatan umroh tersebut telah disampaikan kepada para calon jemaah.
“Informasinya sudah disampaikan kepada para calon jemaah dan semua calon jemaah itu menyadari dan tidak ada gelojak apapun, bahkan mungkin mereka lebih senang seperti itu (ditunda) dari pada sudah berangkat tapi kembali lagi,” ucap Banjir.
Banjir juga memastikan bahwa tidak ada jemaah umroh asal Lamongan yang harus kembali pulang di tengah perjalanan, akibat keputusan pemerintah Arab Saudi yang tergolong mendadak tersebut.
“Kebetulan kemarin tanggal 27 Februari itu pas tidak ada jadwal pemberangkatan, sehingga jemaah yang ikut Lamongan tidak terkena dampak seperti itu (pulang di tengah jalan),” katanya.
Lebih lanjut Banjir menandaskan, meski Pemerintah Arab Saudi menutup visa umroh, namun seluruh Kemenag kabupaten/kota termasuk Kemenag Lamongan tetap memberikan rekomendasi pengurusan paspor dan umroh. “Jadi kalau saat ini ada yang minta rekom ngurus paspor, tetap dilayani, tidak ada penghentian pelayanan rekom paspor,” tandasnya.
Sementara dari pasuruan dilaporkan belasan orang gagal berangkat umrah, Dari belasan yang gagal berangkat, salah satunya calon jamaah umroh asal Desa Cubanjoyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Nizar, gagal berangkat ke tanah suci usai menerima kabar dari pihak travel.
“Pihak travel ngontak ke saya, bahwa pemberangkatan ke tanah suci ditunda. Saat itu juga pikiran saya kemana-mana. Dan tentu kecewa dengan hal ini,” papar Nizar kepada sejumlah wartawan, Sabtu (29/2).
Menurutnya, kekecewaan itu timbul karena pemberangkatan tinggal menghitung hari. Terlebih, persiapan sudah matang, yakni sudah menggelar tasyakuran. “Selain sudah melaksanakan tasyakuran, keperluan lain seperti menyiapkan koper hingga lainnya terkesan sia-sia,” kata Nizar.
Nizar mendambakan pergi umroh sudah lama. Ia bersama istri dan dua kerabatnya gagal berangkat. Terdapat 12 lagi, calon jamaah umroh dari Desa Cubanjoyo yang juga ikut tertunda untuk keberangkatannya ke tanah suci. ke 12 jamaah rencananya akan berangkat tanggal 2 Maret 2020.
“Mungkin ini bukan rezeki kami. Tapi tetap ikhlas sambil menunggu kabar baik dari pihak travel. Dan kami sadar yang menjadi kebijakan Arab Saudi. Ini semua demi kebaikan kita semua terhadap virus yang mematikan itu (corona),” papar Bahrul Ulum, jamaah umrah lainnya.
Dari Probolinggo biro umrah harus menjadwal ulang pemberangkatan. Travel berharap agar kondisi ini segera ada solusinya. Pihaknya sudah mengajukan reschedule pemberangkatan atau penjadwalan ulang pada pihak maskapai.
Menurutnya, travelnya akan memberangkatkan 160 jamaah pada awal Maret untuk menunaikan ibadah umrah. Hal ini diungkapkan Pemilik Travel Haji dan Umrah PT Uripa Tour and Travel H. Yasir Mubarok, Minggu (1/3).
Yasir sudah mengajukan reschedule untuk pemberangkatan pada 3 dan 6 Maret. Cuma sejauh ini belum ada jawaban dari pihak maskapai. Ia berharap agar tidak ada biaya tambahan yang dibebankan pada travel akibat reschedule tersebut.
Sebab, jika kondisi ini terjadi, maka pihak travel yang merugi. Di sisi lain, travel tidak mungkin membebani calon jamaah umrah dengan biaya tambahan. Mudah-mudahan tidak ada konsekuensinya. Sejauh ini kami belum ada kerugian, asalkan tidak ada masalah dalam pengajuan reschedule pemberangkatan ini,” tuturnya.
Dmaah umrah Shafira Tour and Travel Cabang Probolinggo yang direncanakan berangkat pada bulan Maret. Namun, pemberangkatan mereka akhirnya ditunda. Penundaan dilakukan sampai adanya pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi untuk membuka lagi ibadah umrah. [Aha.hil.wap]

Tags: