Ratusan Jamaah Umroh Probolinggo Telantar di Malaysia

Sulastri (70), warga Dusun Koloran, Desa Kotaanyar, Kecamatan Kotaanyar, salah satu korban kehabisan tiket pesawat.

(Hasan Minta Jamaah yang Dirugikan Lapor Polisi)
Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Kasus telantarnya ratusan jamaah umrah asal Kabupaten Probolinggo yang tak bisa pulang ke tanah air, lantaran tertipu oleh agen tiket yang menjadi rekanan dari biro perjalanan haji dan umrah, Safara Travel, asal desa/kecamatan Krejengan mendapatkan perhatian serius dari Anggota Komisi VIII DPR RI , Drs. H Hasan Aminuddin Msi.
A’wan PWNU Jatim ini, Kamis (26/1) menegaskan, untuk seluruh jamaah umrah yang merasa tertipu bahkan dirugikan oleh biro jasa pemberangkatan haji dan umrah, agar segera melaporkan persoalan ini ke pihak Polres terdekat. “Mohon jamaah umrah yang ditipu atau dikecewakan segera lapor ke Polres, saya telah menyampaikan persolan tersebut kepada kapolres dan Kapolresta untuk ditangani secara serius,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin mengaku jika pihaknya baru mengetahui permasalahan ini. Bahkan, kepolisian akan segera bertindak apabila terdapat laporan yang masuk. Namun dia mengakui hingga saat ini belum ada satu pun laporan dari masyarakat terkait dengan kasus dugaan penipuan yang menyebabkan ratusan jamaah umrah itu telantar di negeri Jiran. “Kita masih menunggu, jika ada laporan masuk tentu akan kita proses sesuai dengan undang-undang, termasuk dengan memanggil dan meintai keterangan dari pihak biro perjalanan itu,” tandasnya.
Syaiful Bahri, pemilik Safara Travel saat dikonfirmasi terkait banyak jamaahnya yang terlantar dan kehabisan tiket yang dialami jamaahnya disebabkan karena tertipu agen tiket. Jasa travel umrah yang berdomisili di Desa Krejengan, Kecamatan Krejenangn ini, justru mengaku tertipu agen tiket PT. Madinah Prima Mandiri, Sidoarjo .
“Tidak ada penelantaran jamaah seperti yang diberitakan. Jamaah, tetap kami layani dengan baik sesuai paket yang diikuti. Kami menjadi korban dari agen tiket pesawat dan saat ini sudah kami laporkan pemiliknya ke Mapolda Jawa Timur,” ujar dia.
Menurut Saiful, kronologis kejadian tersebut bermula saat 220 orang yang terdiri dari 1 bis paket umrah 15 hari, 4 bis paket umrah 12 hari, berangkat dari Bandara Juanda Suarabya pada 8 Januari. Jamaah ini tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malaysia dengan menaiki maskapai Air Asia dihari yang sama.
Di bandara Kuala Lumpur, jamaah direncanakan ganti pesawat untuk rute Kuala Lumpur – Jeddah. Rencananya ratusan jamaah ini akan berangkat dengan maskapai Saudi Airlines pada pukul 12.00. namun saat hendak boarding pass pada pukul 10.00, pihaknya mengalami kesulitan. Ternyata setelah dikonfirmasi ke pihak maskapai, ratusan jamaah ini tidak terdaftar.
“Kami kaget, karena saat dicek pada H-7 lolos. Kemudian pada H-3 kami cek lagi ke pihak maskapai , disana nama-nama anggota umrah kami muncul dalam list tiket, cuma belum di print. Namun saat mau boarding pass, ternyata nama-nama itu hilang,” tuturnya.
Ia menuturkan sebagai tanggung jawab, para jamaah itu kemudian diinapkan ke sebuah hotel untuk menginap. Sembari dirinya dan kru mencari tiket untuk keberangkatan ke Jeddah. Namun, pemesanan tiket untuk orang banyak tidaklah mudah. Hanya didapat tiket sebanyak 130 orang, sementara sisanya mendapat tiket keesokan harinya.
“Pembelian tiket dalam skala besar, harus lewat agen. Alhamdulillah, meski tidak bersamaan, para jamaah ini kemudian kami berangkatkan secara bertahap. Termasuk kepulangannya dengan rute yang sama,” tambahnya. [wap]

Tags: