Ratusan Kades se-Jatim Doakan Gus Ipul Terpilih Jadi Gubernur

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf memberikan ucapan selamat kepada para perwakilan perangkat desa yang telah dilantik jadi pengurus PPDI di Asrama Haji Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ratusan kepala desa (kades) yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) mendoakan agar calon gubernur dan wakil gubernur Jatim yang diusung PDI Perjuangan dan PKB, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas bisa memenangkan Pilgub Jatim 2018 mendatang.
Doa ini mereka sampaikan di sela-sela pengukuhan pengurus PPDI Jatim di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (26/12). “Ini doa dari para kepala desa, saya sebagai ketua hanya bisa mengamini kemana arah dukungan para kepala desa ini,” kata Ketua PPDI Jatim, Hartono.
Di Jatim, PPDI telah dibentuk di 20 dari 38 kabupaten/kota. Sebanyak 18 kabupaten/kota yang belum terbentuk PPDI, antara lain Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan empat Kabupaten di Madura.
Di mata PPDI, Gus Ipul punya kepedulian besar pada perangkat desa. Gus Ipul sering berdiskusi dengan kepala desa setiap kali dalam kunjungannya ke daerah. “Kita sama-sama saudara harus mendoakan yang baik-baik. Jatim harus makmur, InsyaAllah Gus Ipul akan jadi Gubernur,” kata dia.
Sementara itu, dalam kesempatan ini Gus Ipul menyambut baik harapan dan doa dari para kepala desa ini. Karenannya, dia berjanji akan bersama para Kepala Desa dalam membangun Jatim. Selama ini, ada beberapa kendala yang dihadapi para kepala desa dan harus segera dicarikan solusi khususnya mengenai status kepala desa.
Menurut dia, selaku ujung tombak serta pembantu pengelolaan pemerintahan desa, keberadaan perangkat desa sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu statusnya harus diperjelas, agar bisa menghadirkan perangkat desa yang kredibel, kuat serta kesejahteraannya makin meningkat. “Saya ingin ikut memperjuangkan status perangkat desa ini, namun tentunya juga harus berdasar kajian mendalam baik dari segi akademis maupun teknis lainnya,” ungkapnya.
Gus Ipul menegaskan, status perangkat desa ini memang perlu diperjuangkan, namun segala proses harus dilakukan sebelumnya. Tokoh-tokoh akademisi, sosial maupun ekonomi dan teknis lainnya harus dilibatkan, agar faktor positif maupun negatifnya telah diperhitungkan. Apalagi, setiap desa memiliki kearifan lokal dan kebijakan masing-masing. “Perjuangan ini harus dilakukan bersama-sama, karena sekarang eranya kolaborasi. Ketika dilakukan bersama-sama makan kita akan kuat,” imbuhnya.
Ditambahkan, selain kejelasan status para perangkat desa juga harus meningkatkan kualitasnya SDM nya. Hal ini bisa dilakukan lewat pelatihan-pelatihan, ataupun studi banding ke daerah lain. “Saya sangat setuju jika antar PPDI ini saling melakukan studi banding, sehingga akan tercipta inovasi dan kreatifitas untuk memajukan desanya,” jelas Gus Ipul.
Terkait pemanfaatan teknologi, Gus Ipul meminta semua perangkat desa bisa mengikuti perkembangan teknologi baru. Banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari teknologi sekarang, oleh karena itu perangkat desa tidak boleh gagap teknologi/gaptek. Dicontohkan Banyuwangi telah menerapkan smart kampung sehingga bisa mendekatkan pelayanan ke masyarakat mulai dari desa. “Saya ingin pelayanan berbasis teknologi ini juga bisa dikembangkan di desa-desa lainnya, sehingga masyarakat mudah mendapat pelayanan,” terangnya. [iib]

Tags: