KPPS saat di rapit tes di Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Dari total 2.499 KPPS, sebanyak 312 yang dinyatakan reaktif.
Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan bertugas pada Pilwali Pasuruan, 9 Desember 2020 dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test, beberapa waktu lalu.
Komisioner KPU Kota Pasuruan Divisi Sosdiklih dan Parmas, Nanang Abidin menyampaikan dari hasil 312 petugas KPPS yang dinyatakan reaktif itu, pihaknya meminta mereka untuk melakukan karantina mandiri selama 10 hari.
“Saat itu juga harus menjalankan isolasi mandiri usai dinyatakan reaktif. Dari Gugus Tugas juga akan memantau mereka yang sedang karantina mandiri selama 10 hari,” ujar Nanang Abidin, Jumat (4/12).
Totalnya ada 2.499 KPPS yang mengikuti pemeriksaan cepat untuk mendeteksi adanya virus Covid-19 beberapa waktu lalu. Dari pemeriksaan berlangsung selama dua hari, mulai 26-27 November.
Pemantauan Gugus Tugas berakhir pada 7-8 Desember atau H-2 sampai H-1 Pilwali. Saat itulah, masing-masing KPPS yang reaktif juga akan diperiksa lebih lanjut.
“Yang memeriksa Gugus Tugas. Apabila tidak ada gejala, maka bisa dikeluarkan surat keterangan lepas pantau. Surat itu menjadi dasar KPU bahwa yang bersangkutan bisa melaksanakan tugasnya. Sedangkan, jika kondisi kesehatannya memburuk, maka diminta tetap karantina,” kata Nanang Abidin.
Ia juga memastikan terhadap 312 petugas KPPS yang dikarangtina itu tidak mempengaruhi kinerja petugas KPPS lainnya di TPS. Karena, setiap TPS terdiri dari tujuh petugas KPPS. Berdasarkan PKPU Tungsura Nomor 18/2020, pemungutan dan penghitungan suara tetap bisa dilaksanakan minimal ada lima petugas KPPS di TPS.
“Sedangkan penentuan soal penggantian, usai pemeriksaan pada 7 dan 8 Desember,” usai Nanang Abidin.
Diakuinya, mencari KPPS pengganti juga bukan pekerjaan mudah. Karena itu, KPPS pengganti juga tidak harus berdomisili di TPS tempatnya bertugas. Melainkan cukup sebagai warga Kota Pasuruan. [hil]
