Ratusan Mantan Pekerja Proyek Blok Cepu Dilatih Kewirausahaan

Ratusan mantan pekerja proyek minyak dan gas Lapangan Banyu Urip Blok Cepu dari 11 desa di Kecamatan Gayam mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan.

Ratusan mantan pekerja proyek minyak dan gas Lapangan Banyu Urip Blok Cepu dari 11 desa di Kecamatan Gayam mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan.

Bojonegoro, Bhirawa
Ratusan mantan pekerja proyek minyak dan gas Lapangan Banyu Urip Blok Cepu dari 11 desa di Kecamatan Gayam mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan yang berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Bojonegoro sejak 30 Juli hingga Desember 2015.
Dalam pelatihan yang digelar oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Pemkab Bojonegoro.
Para pemuda yang berasal dari 11 Desa di Kecamatan Gayam tersebut mendapatkan delapan pelatihan, mulai dari sablon, servis ac, menjahit, audio visual, las industri, bordir, dan otomotif. Adapaun 11 Desa dari Kecamatan Gayam itu meliputi Desa Gayam, Desa Katur, Desa Mojodelik, Desa Brabuhan, Desa Ringintuggal, Desa Ngraho, Desa Sudu, Desa Bonorejo, Desa Cengungklung, Desa Beged, dan Desa Sumurpandan.
“ Kita bagi setiap kejuruan ada 20 peserta dan bergilir, pelatihan ini sudah dimulai sejak 30 Juli sampai Desember 2015 mendatang,”  ungkap Kepala UPT Pelatihan Kerja Bojonegoro, Surini Rabu (12/8).
Menurut Surini, pelatihan tersebut, diarahkan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat setempat, terutama para pemuda. ” Setelah pelatihan selesai, mereka akan diberi modal awal untuk membuka usaha berupa peralatan dasar masing-masing bidang dan papan nama usaha masing-masing,” katanya.
Seperti dikatakan Surini, pelatihan tersebut sepenuhnya gratis karena dibiayai oleh operator migas blok cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).  Sementara Field Public and Government Affairs Manager, Rexy Mawardijaya melalui stafnya Slamet Rijadi mengatakan bahwa pelatihan tersebut juga hasil koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro. “ Kami sudah memberikan pelatihan seperti ini sejak 2008,” terangnya.
Menurutnya, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi bekal para pemuda dari daerah wilayah sekitar operasi EMCL dalam meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Kerja dan Trasmigrasi Disnakertransos Bojonegoro Joko Santoso, mengaku sudah meninjau langsung program pelatihan ini.  “Sejak awal kita EMCL sudah berkoordinasi dengan kita,” katanya.
12.000 pelatihan yang digelar pemkab Bojonegoro tidak ada yang sama dengan program EMCL. Selama ini, imbuh Joko, Pemkab Bojonegoro terus memantau perkembangan proyek, terutama perkembangan pekerja yang sudah selesai masa kontraknya di proyek migas Blok Cepu. “ Tahun ini berkisar 5.000-6.000 tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, yang berakhir kontraknya,” ucapnya.
Menurut Joko, bermodal pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya, mereka ada yang bekerja di proyek lain ada juga yang membuka usaha sendiri. Sesuai data semester I, Pemkab Bojonegoro telah memberikan berbagai pelatihan kepada sebanyak 4.363 peserta, baik pelatihan kewirausahaan, maupun sertifikasi. Sedangkan semester II, sebanyak 8.407 peserta sudah masuk dalam pendataan Disnakertransos Bojonegoro. [bas]

Tags: