Ratusan Ojek Online Geruduk Kantor Bawaslu Kabupaten Malang

Ratusan pekerja Ojol Kabupaten Malang menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bawaslu, Jalan Trunojoyo, Kec Kepanjen, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Malang, di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, kabupaten setempat digeruduk ratusan orang pengemudi Ojek Online (Ojol). Kedatangan ratusan Ojol di Kantor Bawaslu itu, meminta Komisioner Bawaslu untuk mendesak Calon Presiden (Capres) Nomor 2 Prabowo Subianto meminta maaf atas perkataanya yakni Pemuda Generasi Bangsa, lebih memilih menjadi pengemudi Ojol. Sehingga hal itu membuat pekerja Ojol tersinggung dan tersakiti.
Dengan adanya statement Capres Nomor 2 itu, maka tidak hanya pengemudi Ojol di Jakarta yang tersinggung dan tersakiti, tapi pengemudi Ojol di seluruh Indonesia, termasuk Ojol di wilayah Kabupaten Malang juga ikut tersakiti. “Karena, kata Koordinator Aksi Unjukrasa Pengemudi Ojol Kabupaten Malang Wibi Kristanto, Jumat (13/11), disela-sela aksi unjukrasa di Kantor Bawaslu Kabupaten Malang, Prabowo Subianto tidak semestinya mengucapkan kata-kata bahwa Pemuda Generasi Bangsa lebih memlih menjadi pengemudi Ojol,” paparnya.
Sehingga dengan perkataannya itu, lanjut dia, hal tersebut telah merendahkan pekerjaan Ojol. Sehingga dengan menggelar aksi unjukrasa di kantor Bawaslu Kabupaten Malang ini, agar Capres Nomor 2 Prabowo Subianto meminta maaf dan mengklarifikasi di media atas perkataanya yang merendahkan pengemudi ojek online. Padahal, ekonomi bangsa ini terbantu dengan adanya Ojol.
Dengan adanya pengemudi Ojol, tegas Wibi, warung-warung makan yang sebelumnya sepi, kini ramai karena menggunakan jasa Ojol. Sehingga pekerjaan sebagai pengemudi Ojol bukan pekerjaan hina. Karena Ojol bukan maling, bukan juga mengemis. “Kami memilih bekerja sebagai pengemudi Ojol, tidak gratis. Sebab, untuk bahan bakar kendaraan motor dan membeli pulsa pakai uang sendiri. Selain itu, semua profider diuntungkan dengan adanya Ojol,” ungkapnya.
Semestinya, ia menututrkan, sebagai Capres Prabowo harus bisa menjaga perkataan agar tidak menyakiti orang lain. Sementara, Prabowo sendiri itu orang terdidik, dan bahkan purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD), dan pangkat di akhir dinasnya sebagai TNI AD berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
“Dan apalagi, kini dia itu mencalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) yang kedua kalinya, yang seharusnya setiap perkataannya tidak membuat ketersinggungan pada rakyat kecil. Sedangkan saat ini, Ojol sudah memberikan nilai ekonomi bagi negara Indonesia, yaitu telah mengurangi pengangguran, serta ikut membantu perekenomian bangsa, ” papar Wibi.
Ditempat yang sama, Komisioner Bawaslu Kabupaten Malang Bidang Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Umar Khayam mengatakan, aksi unjukrasa yang digelar kawan-kawan ratusan pengemudi Ojol Kabupaten Malang, yang jelas aspirasi mereka akan kami sampaikan kepada Bawaslu Provinsi Jawa Timur (Jatim). Sedangkan aspirasi yang mereka sampaikan agar Capres Nomor 2 Prabowo Subianto meminta maaf secara terbuka di media, karena adanya statement Pak Prabowo yang menyinggung pekerja Ojol, yakni Pemuda Generasi Bangsa, lebih memilih menjadi pengemudi Ojol. Sehingga hal tersebut membuat ketersinggungan dan sakit hati pekerja Ojol di seluruh Indonesia.
“Kami sudah menerima lima orang perwakilan dari pekerja Ojol, dan pihaknya juga sudah menerima secara tertulis tuntutan kawan-kawan pekerja Ojol. Sehingga dari aspirasi mereka, maka akan langsung kami sampaikan kepada Bawaslu Provinsi Jatim, agar selanjutnya bisa juga disampaikan kepada Bawaslu Pusat di Jakarta,” pungkasnya. [cyn]

Tags: