Ratusan Pelajar SMP Ikuti Sosialisasi PEBP

Para pelajar SMP ikuti sosialisasi pengembangan etika dan budaya politik. [wiwit agus pribadi]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Meski Pemilu serentak akan digelar pada 2024 mendatang, tetapi sejak dini Badan Kesatuan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Pengembangan Etika dan Budaya Politik, dengan mengundang 100 orang perwakilan pelajar SMP Negeri se – Kota Probolinggo.
Menurut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol, Abdi Firdausi, dalam sosialisasi ini Bakesbangpol mengundang pelajar berusia 13 hingga 14 tahun agar mereka dapat dilibatkan pada pemahaman politik secara matang. Untuk memberikan wawasan serta pemahaman sebagai bekal pelajar perwakilan SMP Negeri se- Kota Probolinggo tentang wahana demokrasi yang sesuai dengan etika dan budaya masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dihadirkan Narasumber dari Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Probolinggo, Ahmad Faruk dan Kapolres Probolinggo Kota yang diwakili Kasat Binmas AKP Retno Utami. Turut hadir sembilan orang Siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, dengan maksud memberikan motivasi kepada sejumlah perwakilan pelajar SMPN yang hadir.
“Ya, pemahaman politik itu perlu. Setiap hari dalam kehidupan tak lepas dari politik. Politik tidak dapat diabaikan, dan politik dapat memberikan manfaat yang baik jika cara yang ditempuh baik. Adakalanya kita harus mengetahui sesuatu hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam berpolitik seperti Money Politik dan Black Campaign,” jelas Abdi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Probolinggo, H Moch Soufis Subri menegaskan, pemimpin yang berkualitas akan dihasilkan dari Pemilu yang berkualitas. Jadi jangan sampai terima uang untuk menjual hak pilih pada tokoh yang tidak berkualitas. Dan jangan menyebarkan fitnah, hasutan dan adu domba saat politik. Karena pemimpin yang berkualitas akan menghasilkan program yang berkualitas.
Wawali mengingatkan, ibarat pisau, pistol dan jarum suntik merupakan benda yang jika digunakan sesuai dengan kegunaan dan fungsinya, tentu akan berguna. Namun, saat ketiga benda ini digunakan bukan pada fungsinya, maka akan sia – sia dan tidak bermanfaat.
“Hal yang sama terjadi pada pelajar, yang memiliki tugas utama untuk belajar. Maka belajar merupakan kewajiban seorang pelajar, jangan menghindar dari politik. Ikutlah belajar di dalamnya, karena politik itu baik, yang tidak baik adalah manusianya,” ujarnya.
Menurutnya, sesuatu yang dikerjakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan akan memberikan hasil yang baik. Ibarat menanam pohon jati dibutuhkan waktu yang lama sebelum proses panen tiba, supaya dapat menghasilkan kayu yang kuat dan kokoh dengan ukiran kayunya yang cantik. Begitupun, adik-adik ini ikut diundang dan diberikan materi berpolitik agar nanti pada tahun 2024 telah siap menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak (baik pileg, pilkada dan Pilpres) secara aktif dan sportif.
“Mudah-mudahan adik – adik ini kelak dapat menjadi politisi, pemimpin daerah yang baik. Kegiatan ini tidak memberikan rasa trauma kepada adik – adik tentang politik tetapi dapat menjadikan ketertarikan tersendiri dan siap menjadi calon pemimpin di Kota Probolinggo,” pesannya diamini para pelajar. [Wap]

Tags: