Ratusan Penumpang Telantar di Situbondo

Ratusan penumpang saat memprotes Pelabuhan Jangkar, Situbondo karena tidak kebagian tiket penyebrangan ke Pulau Madura, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Ratusan penumpang saat memprotes Pelabuhan Jangkar, Situbondo karena tidak kebagian tiket penyebrangan ke Pulau Madura, kemarin. [sawawi/bhirawa].

(Dipicu Kebijakan Baru Menhub)
Situbondo, Bhirawa
Ratusan penumpang perantauan di Jawa yang akan mudik ke Pulau Raas, Madura terlantar dan mengamuk, di Kantor Pelabuhan Jangkar, Situbondo, kemarin (21/6). Protes penumpang dipicu oleh keluarnya kebijakan pembatasan pihak Syahbandar Jangkar kepada penumpang yang akan menggunakan jsa penyebrangan kapal Ferry. Akibatnya ratusan pemudik masih tertahan dipelabuhan Jangkar, Pelabuhan Ferri maupun di pelabuhan tradisional. Puncaknya arga menuntut segera diberangkatkan dan menentang kebijakan pemerintah setempat.
Data di lapangan, ratusan pemudik dengan tujuan Pulau Raas, hanya diberangkatkan 116 penumang dan beberapa mobil/motor. Ada kabar lain, protesnya penumpang karena keluarnya kebijakan dari Kementerian Perhubungan, seperti disampaikan Syahbandar Jangkar.
Sementara itu disisi pemberangkatan kapal tradisional kapal perahu kayu, justru tak mengalami masalah. Bahkan faktor keamanan yang minim, pihak Syahbandar tak mengeluarkan pembatasan jumlah penumpang yang akan melintas ke Pulau Madura.
“Sekitar 70-100 penumpang dan motor, diangkut menggunakan dua kapal perahu kayu. Ratusan penumpang kini memadati halaman Pelabuhan Ferry maupun kapal tradisional. Ini karena tertahan tidak adanya kapal,” papar Hakimah, salah satu penumpang kemarin.
Hakimah, mengatakan dirinya beserta keluarganya sudah tiga hari bermalam dilantai pelabuhan. Ia juga mengaku bekalnya sudah habis, termasuk kebutuhan makan dan mandi yang harus ia bayar. Sementara itu pihak Syahbandar menjelaskan kepada ratusan penumpang, bahwa kebijakan pembatasan penumpang naik kapal Ferry bukanlah kebijakan pihaknya, melainkan pihak Kementerian Perhubungan Pusat.
Sejumlah penumpang lain tampak berteriak meminta Kepala Wilker R.Abdul Asis untuk menemui penumpang yang lama terlantar. Tak berapa lama, Asis dan beberapa staf pun keluar menemui penumpang sambil berupaya menenangkan penumpang yang tersulut emosi.
Ia bersama stafnya bernama Hasan menjelaskan regulasi tersebut langsung dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan RI, Ignatius Jonan.”Kapasitas penumpang tertera 116 orang. Ini sudah kebijakan dari Menteri,” papar Hasan.
Berkali-kali ditenangkan, ratusan penumpang tidak puas dengan kebijakan pihak pelabuhan. Mereka juga menentang keberadaan kapal kayu yang justru tanpa ada standar keamanan bisa berangkat membawa penumpang ke Pulau Raas Madura. Kepala UPT (Unit Pelayanan Tekhnis) Pelabuhan Jangkar Juni Dwi Hanggoro, menyerahkan persoalan itu pada KUPP Kelas III Kalbut, mangaran, Situbondo. “Besok kami mau rapatkan dulu persoalan ini,” ungkap Juni. [awi]

Tags: