Ratusan Ruang Kelas SD di Jember Rusak

13-ruang-kelas-SD-rusakJember, Bhirawa
Sebanyak 433 ruang kelas SD yang tersebar di 191 lembaga di Kabupaten Jember kondisinya memprihatinkan alias rusak. Kondisi tersebut merata terjadi di sekolah yang tersebar di 31 kecamatan di daerah 1.000 gumuk ini.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 378 ruang kelas di 136 lembaga sekolah sudah diperbaiki dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2012, sedangkan sisanya sebanyak 55 ruang kelas akan diperbaiki dengan menggunakan DAK 2014,” kata Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Jember M Yasin, Senin (12/5).
Menurut dia, ratusan ruang kelas tersebut menggunakan DAK dari pemerintah pusat dan dana sharing dari APBD Jember, sehingga diharapkan tidak ada lagi ruangan sekolah yang rusak.
“Setiap tahun, kami selalu melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah yang rusak baik itu rusak sedang maupun rusak berat untuk mendapatkan alokasi anggaran perbaikan sekolah dari DAK,” tuturnya.
Seperti di SD Negeri 4 Kesilir di Kecamatan Wuluhan yang kondisinya cukup memprihatinkan karena sejumlah tiang penyangga ruangan rapuh dan bangunannya sudah tidak layak untuk ditempati kegiatan belajar mengajar sehingga pihak sekolah memindahkan siswa ke ruang lain yang lebih layak.
“Kerusakannya mencapai 65 persen, sehingga cukup berbahaya kalau digunakan sebagai ruang kelas untuk kegiatan belajar siswa, namun kerusakan tersebut tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar karena siswa sudah dipindahkan ke ruangan lain,” paparnya.
Selain memperbaiki ruang kelas rusak, lanjut dia, tahun ini Dinas Pendidikan Jember juga membangun sebanyak 25 unit ruang kelas baru dan 26 unit perpustakaan yang tersebar di beberapa lembaga sekolah.
“Jumlah perbaikan ruangan kelas yang rusak dan pembangunan perpusatakaan tahun ini lebih sedikit dibandingkan pada 2012 dan 2013 karena sebagian besar anggaran DAK digunakan untuk membeli buku sesuai dengan kurikulum 2013,” katanya.
Sementara Wakil ketua DPRD Jember Miftahul Ulum meminta pihak Dinas Pendidikan menuntaskan pembangunan dan program perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang rusak, khususnya pada SD yang sebagian besar bangunannya banyak yang rusak.
“Jangan sampai ada pihak sekolah yang mengeluh karena kekurangan sarana prasarana pendidikan terutama ruangan kelas karena hal tersebut dapat mengganggu kegiatan belajar siswa,” ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.  [efi]

Tags: