Ratusan Rumah Tergenang, Tambak Jebol Diterjang Banjir Rob

Petani garam Desa Kalibuntu berusaha menutup tanggul tambak menggunakan karung berisi tanah.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dampak cuaca ekstrem dirasakan di Kabupaten Probolinggo. Sejak Minggu (3/12) malam hingga Senin (4/12) malam, tiga desa di 3 kecamatan yakni Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, desa Randupitu kecamatan Gending dan desa Parsean kecamatan Dringu dilanda banjir rob dan mengakibatkan ratusan hektar tambak dan rumah tergenang air laut, bahkan tanggul tambak banyak yang jebol.
Akibat tingginya air, tanggul tambak garam milik petani garam pun jebol. Salah seorang petambak garam Desa Kalibuntu Suparyono mengatakan, seperti biasa setiap tanggal 1-15 kalender Jawa desanya dilanda terjadi rob. Tingginya banjir membuat tanggul semi permanen milik petambak jebol.
Kini, pihaknya dengan swadaya menutup tanggul yang jebol dengan alat seadanya. Tanggul yang jebol itu ditutup dengan karung berisi tanah. “Tanggul tambak garam jebol. Kami swadaya bersama petambak garam lainnya membuat tanggul semi permanen dengan karung diisi tanah,” ujar Suparyono Selasa 5/12.
Suparyono bersama petani tambak lainnya berharap ada perhatian dari Pemkab Probolinggo, untuk membangun tanggul permanen. Sebab, jika tanggul jebol dibiarkan, setiap rob tanggul milik mereka akan jebol kembali. Serta, membuat petambak garam rugi. “Semoga saja segera ada perhatian dari pemerintah untuk membangun tanggul permanen,” katanya.
Akibat jebolnya tanggul tambak garam ini, Suparyono mengaku, pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Sebab, saat ini pihaknya tengah menebar benih bandeng dan udang. Akibat banjir, udang dan bandeng miliknya hanyut terseret ombak.
Tanggul ini milik para petambak garam membentang sepanjang 1.500 meter panjangnya. Sementara ini ada 2 titik tanggul yang jebol, tapi yang terparah berada di sisi timur,” paparnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengaku, belum mendapatkan informasi soal banjir rob yang membuat tanggul tambak jebol itu. Namun, bila ada pengajuan dari petambak, pihaknya akan menindaklanjuti. “Nanti perlu diklasifikasi dulu. Apakah masuk bencana dan bisa diajukan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) lewat desa atau diajukan ke kami,” tegasnya.
Banjir rob juga merendam ratusan rumah warga di Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Kawasan setempat memang langganan terandam banjir rob. Sebab, kawasan Parsean memang berada di kawasan pesisir Dringu. Siti Romla, 30, salah satu warga Parsean mengatakan, air mulai naik ke permukiman sekitar pukul 20.30, ungkapnya.
Seperti yang sudah-sudah pukul 21.30, air sudah masuk ke rumah warga. Otomatis warga sini harus mengangkat barang berharga ke tempat yang aman dari banjir. Kawasan setempat memang jadi langganan terendam banjir rob. “Kiriman dari laut. Biasanya tanggal 15 besar penanggalan Jawa seperti saat ini sudah surut. Ini gak tahu kenapa kok tambah besar,” jelasnya.
Zulianto, warga Tamansari menyebut, banjir sempat setinggi satu meter. Namun, perlahan mulai surut. Banjir rob ini merupakan banjir terbesar sepanjang tahun 2017. Pasalnya, gelombang pasang air laut yang mencapai tiga meter lebih sehingga air rob dengan leluasa masuk ke pemukiman. Bahkan tanggul penahan ombak di utara perkampungan jebol.
Banjir rob tak hanya menggenangi rumah warga di Parsean, Dringu. Namun juga Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan dan Randupitu, Kecamatan Gending, tambah Dedy. [wap]

Tags: