Ratusan Rumah Warga Kab.Mojokerto Terendam Banjir

Wabup Mojokerto Pungkasiadi (tengah) melihat kondisi tanggul yang jebol, Rabu (22/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Wakil Bupati Mojokerto Pung Kasiadi mendatangi tanggul sungai yang jebol di Dusun/Desa Gebang Malang, Kec Mojoanyar, Kab Mojokerto, Rabu (22/2) kemarin.  Akibat tanggul jebol itu, ratusan rumah dan puluhan hektar tanaman padi milik warga terendam air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Mojokerto, Mohammad Zaini yang ikut mendampingi Wabup mengatakan jebolnya tanggul di Desa Gebang Malang itu sudah terjadi sejak Selasa pagi. Hanya saja kondisinya semakin parah saat malam hari, tepatnya pukul 18.30 WIB.
”Kita sudah menerima laporan itu sejak selasa pagi, hanya saja jebolnya bertambah parah saat malam hari,” terangnya.
Tanggul Gebang Malang ini, lanjut Zaini, tidak mampu menahan derasnya luapan air sungai sadar yang mengalami peningkatan signifikan. Curah hujan tinggi yang menguyur kawasan Mojokerto memicu meningkatnya debit sungai sadar di Kec Mojoanyar hingga memicu banjir.
Dikatakannya, akibat jebolnya tanggul ini, membuat 625 rumah milik warga dan 67 hektar tanaman padi di lokasi setempat terendam banjir. ”Saat awal tanggul jebol, rumah dan sawah warga terendam air hingga ketinggian 1 meter. Pagi ini (Rabu, red) kondisinya sudah susut menjadi 30 cm,” imbuhnya.
Zaini menjelaskan, sebenarnya ada empat tanggul di Kab Mojokerto yang jebol akibat hujan Senin dan Selasa kemarin. Dua diantaranya di Kec Mojoanyar dan sisanya berada di Kec Bangsal serta Mojosari.
”Imbas terparah ada di Kec Mojoanyar ini, karena air sampai masuk ke rumah warga. Kalau di Bangsal dan Mojosari hanya merendam jalan dan areal persawahan saja,” terangnya.
Dengan didampingi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dantaranya BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta Dinas Pertanian, Wakil Bupati turun langsung melihat ke lokasi banjir serta lokasi tanggul jebol. Tak hanya itu, Wabup juga memantau kesiapan dapur umum banjir di Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar.
Wakil Bupati, Pungkasiadi disela-sela kunjungannya ke lokasi banjir, mengatakan persoalan banjir perlu ditangani bersama-sama. Pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat harus bersama-sama mencarikan solusi atau jalan keluar yang terbaik agar aliran sungai dari wilayah bagian barat yang melintasi Kwaden Kembar ini dapat teratasi secepatnya.
”Untuk warga korban banjir, Pemkab Mojokerto sudah memberikan bantuan kesehatan dari Puskesmas setempat. Sedangkan BPBD maupun lainnya sudah menyiagakan Posko banjir di masing-masing desa. Terkait bantuan logistik, Sembako dan air bersih sudah didistribusikan ke warga,” ungkapnya.
Pungkasiadi, mengaku Pemkab Mojokerto telah melakukan langkah-langkah pencegahan. ”Kami sudah bikin yang namanya pembangunan bronjong batu kali dan normalisasi sejumlah sungai. Termasuk penambalan pasir-pasir karung di lokasi jebolnya tanggul,” lanjutnya.
Bronjong batu kali ini sifatnya hanya sementara. Paling tidak, kata Pungkasiadi, dapat mengurangi debit air masuk. Upaya pencegahan itu dibangun sampai tiga susun untuk mencegah masuknya air. [kar]

Tags: