Ratusan Sopir Puspa Indah Tuntut Pesangon

Suasana aksi demo para karyawan PO Puspa Indah menuntut pemberian pesangon oleh manajemen.

Kota Batu, Bhirawa
Ratusan karyawan PO. Puspa Indah mendatangi Kantor dan juga garasi yang ada di Jl.Raya Soekarno, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Rabu (18/1). Mereka menuntut pemilik PO Puspa Indah memberi mereka uang jaminan dan pesangon. Hal ini menyusul dijual dan diambilalihnya perusahaan angkutan bus ini kepada PO Bagong yang tak lain rival berat PO Puspa Indah.
Diketahui, ratusan karyawan yang berdemo di PO Puspa Indah terdiri dari para sopir, kondektur dan kenek bus. Masing-masing karyawan menuntut diberi pesangon Rp 10 juta, serta pengembalian uang jaminan Rp500 ribu per orang.
“Jadi ketika kami diterima dan mulai bekerja di PO Puspa Indah, kami wajib menaruh uang jaminan ke perusahaan,”ujar salah satu perwakilan karyawan yang menghadap ke manajemen/ pemilik, Agus Setyo. Dan karyawan menuntut kepada pemilik untuk membayar uang pesangon dan jaminan itu hari itu juga (kemarin).
Tuntutan pesangon itu diminta karyawan berkaitan dengan dijualnya trayek dan aset PO Puspa Indah ke PO Bagong. Otomatis para karyawan Puspa Indah baik sopir, kondektur, dan kenek menjadi tak terpakai dan menganggur.
“Kita mau mencari pekerjaan lain juga susah. Karena usia kita sudah tidak muda lagi. Rata- rata di atas 45 tahun,”jelas Setyo. Untuk pindah kerja ke PO Bagong, lanjutnya, merupakan hal yang tiak mungkin. Karena selama ini antara PO Puspa Indah dan PO Bagong merupakan rival berat. Mereka kerapkali terlibat persaingan sengit di jalan bahkan tak jarang terjadi pertengkaran.
”Kalau kita pindah ke PO Bagong, itu namanya pengkhianatan,”tambah Yoyok, sopir PO Puspa Indah yang lain.
Panasnya aksi demo ini membuat beberapa personel Kepolisian bersiaga di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pertemuan perwakilan karyawan dan pemilik yang berjalan alot, membuat Polisi juga menempatkan personelnya di ruang kerja Manajemen.
“Bus kita saat ini sudah sulit beroperasi, karena banyak bus yang nongkrong alias tak beroperasi. Bahkan untuk mendanai perawatan ban dan olie saja sudah sangat sulit,”ujar Pemilik PO Puspa Indah, Giovani Hartono.
Diketahui, sebagai perusahaan angkutan darat, PO Puspa Indah memiliki armada sebanyak 66 armada. Namun dari armada yang ada hanya 28-30 bus saja yang jalan atau beroperasi. Atas kondisi ini, Perusahaan hanya kuat memberi pesangon sebesar Rp2 juta.
“Kami hanya mampu Rp2 juta, silahkan dirembukkan lagi dengan karyawan lain,”pinta Hartono.
Di sisi lain, terjadi aksi ‘pembajakan’ di luar Garasi PO Puspa Indah. Bus Puspa Indah yang sedang beroperasi dan mengangkut penumpang dihentikan saat melintas di depan garasi. Kemudian sopir PO Puspa Indah diminta turun untuk kemudian digantikan oleh sopir PO Bagong dan melanjutkan perjalanan menuju Terminal Landungsari Kota Malang. [nas]

Tags: