Ratusan Warga Desa Gading Blokir Jalan Alternatif

Ratusan warga Desa Gading Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan memblokir jalan di desanya dengan bebatuan dan tong bekas, Jumat (2/5). Aksi protes jalan rusak itu karena sudah lima tahun tak kunjung di perbaiki oleh Dinas Bina Marga Pemkab Pasuruan. [hilmi husain/bhirawa]

Ratusan warga Ds Gading, Kec Winongan Pasuruan memblokir jalan di desanya dengan bebatuan dan tong bekas, Jumat (2/5). Aksi protes jalan rusak itu karena sudah lima tahun tak kunjung di perbaiki oleh Dinas Bina Marga Pemkab Pasuruan. [hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Ratusan warga Desa Gading Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan memblokir jalan di desanya. Hal ini disebabkan jalan beraspal itu, sudah rusak sejak 5 tahun lalu. Namun, tidak kunjung diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Pemkab Pasuruan.
Selain itu, jalan semakin rusak karena jalan alternatif Probolinggo-Malang ini menjadi jalan utama saat ratusan truk tambang pasir dan batu mengangkut muatannya. “Warga terpaksa menutup jalan ini dengan bebatuan dan tong bekas. Karena jalan ini sudah rusak mulai awal 2009 lalu tak diperbaiki sama sekali,” teriak Khoirul Huda, korlap aksi saat memblokir jalan di pertigaan Desa Gading, Kecamatan Winongan, Jumat (2/5) kemarin.
Menurut Khoirul, jalan rusak ini kerap menimbulkan korban bagi pengguna jalan. Terutama pengguna jalan roda dua yang tidak pernah mengetahui kondisi jalan rusak berat itu. Tercatat sudah sekitar 105 orang mengalami luka berat dan luka ringan akibat terjatuh.
Bahkan, jalan yang rusak juga dimanfaatkan oleh para pelaku perampasan sepeda motor. Pengguna jalan yang mengendarai motornya dengan pelan, karena jalan rusak menjadi incara para pelaku kejahatan pada malam hari. “Ratusan korban sudah berjatuhan, tapi tetap tidak diperbaiki. Bahkan, jalan ini juga dijadikan tempat mangkal para pencuri motor di malam hari. Ekonomi warga di Kecamatan Winongan yang memiliki warung-warung di tepi jalan turun drastis hingga 40 persen. Makanya, jalan rusak ini menjadi petaka kami,” teriak Khoirul Huda.
Khoirul menambahkan, jika musim kemarau, debu yang ada di jalan beterbangan mengganggu pengendara dan pemilik rumah di kawasan itu. Sedangkan jika musim hujan, lubang di tengah jalan tergenang air seperti kubangan kolam. Karena itu, warga menuntut agar Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf segera memenuhi janjinya memperbaiki jalan.
“Kami butuh bukti, bukan janji. Pernah kami diberi janji pada April kemarin, tapi kenyataannya hanya ditambah pakai tanah dan batu. Tambal sulam itu hanya bertahan sehari saja. Kalau sampai Juli tak diperbaiki, warga Kecamatan Winongan akan turun jalan lagi, dan masanya lebih besar lagi,” tambah Khoirul Huda.
Dalam aksi blokir itu, jalan alternatif penghubung Probolinggo-Malang, menjadi lumpuh selama beberapa jam. Puluhan truk tambang pasir dan batu terpaksa berhenti dan berbalik arah. Sejumlah warga dan anak-anak membentangkan spanduk dan membawa puluhan poster cacian dan hujatan.
Terpisah, Kepala Bina Marga Kabupaten Pasuruan Hari Apriyanto mengatakan sebelumnya Pemkab Pasuruan sudah memperbaiki meski hanya dengan menguruk saja. Perbaikan permanennya dilakukan pada Juli mendatang.
Sedangkan anggaran untuk memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Wingongan mencapai Rp4 miliar. Terinci, Desa Talang-Gading Rp2 miliar dan Gading-Tenggilisrejo Rp2 miliar. “Bulan ini (Mei, red) masih tahap pelelangan. Kemungkinan perbaikan permanennya akan diperbaiki secara total pada Juli nanti. Total perbaikan jalan rusak di Kecamatan Winongan mencapai Rp4 miliar,” kata Hari Apriyanto. [hil]

Tags: