Ratusan Warga Tolak Pemeriksaan Ratusan Siswa Pulang Tour dari Bali

Puluhan warga sekitar RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan menolak tegas rombongan siswa SMP 1 Beji, Kabupaten Pasuruan dengan berdiri di depan RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/3) dini hari. [hilmi husain]

Khawatir Bawa Virus Covid-19
Pasuruan, Bhirawa
Rombongan siswa SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan setelah pulang dari study tour dari Denpasar, Provinsi Bali ditolak warga saat akan diperiksa kesehatannya terkait Virus Corona atau Covid-19 di RSUD Grati, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Warga menolak karena khawatir tertular Virus Corona.
“Kegiatan protokol kesehatan disini hanya tindakan pencegahan Virus Korona. Jadi warga di kawasan RSUD Grati tak usah khawatir,” ujar Kapolsek Grati AKP Suyitno menenangkan warga yang mendatangi Mapolsek Grati, Kamis (19/3).
Namun, mediasi berjalan alot, sehingga puluhan warga yang saat itu dipimpin tiga kepala desa sekitar RS tetap ngotot menolak terhadap rombongan siswa SMPN 1 Beji diperiksa di RSUD Grati. Hingga kedatangan rombongan study tour yang terdiri dari 267 siswa dan guru mengendarai lima bus itu tiba di Grati, Kabupaten Pasuruan datang pukul 02.00 WIB dini hari.
“Mediasi bersama puluhan warga terus kami lakukan, hingga kedatangan rombongan siswa SMPN 1 Beji datang dari Bali. Tapi usaha itu tidak membuahkan hasil,” papar Suyitno di depan RSUD Grati.
Karena tidak membuahkan hasil, pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah dan meminta rombongan tidak diperiksa di RSUD Grati. Akhirnya rombongan diarahkan ke RS lainnya di Kabupaten Pasuruan.
“Selanjutnya rombongan diarahkan ke RSUD Bangil dan para siswa diperiksa di sana,” tandas Kepala SMPN 1 Beji, Samsul Huda.
Saat tiba di RSUD Bangil, semua siswa hingga para guru tidak diizinkan keluar bus. Melainkan sejumlah petugas kesehatan memasuki bus dan melakukan pemeriksaan satu per satu secara detail. Hasil dari pemeriksaan, semuanya negatif Covid-19.
“Pemeriksaannya tadi mendetail. Supaya benar-benar terlihat. Hasil pemeriksaan, semua siswa dan guru dinyatakan sehat dan tidak ada indikasi terjangkit corona. Tidak ada pula yang dilakukan perawatan di RS,” urai Samsul Huda.
Selanjutnya, bus diarahkan ke lapangan Beji, Kabupaten Pasuruan. Di lokasi ini, semua bus disemprot disinfektan. Sedangkan semua murid dan para guru pulang ke rumah-masing – masing pukul 04.30. Pihaknya menambahkan rombongan tour Bali merupakan siswa kelas 2 SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan berangkat pada Senin (16/3). Tour ke Bali sudah dijadwalkan jauh-jauh hari lalu.
“Kami baru menerima informasi dari Pemkab Pasuruan yang meliburkan sekolah dan melarang sekolah melakukan tour. Saat itu, rombongan sudah berada di atas kapal hendak berlabuh di Pelabuhan Gilimanuk, Bali,” kata Samsul Huda.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Syaiful Wijaya menyatakan ratusan siswa SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan yang pulang study tour dari Bali akan dipantau selama 14 hari ke depan.
“Memang ratusan siswa dan guru sudah dinyatakan sehat. Tapi, selama 14 hari sejak hari ini, setiap dua hari sekali akan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Terlebih, juga akan dilakukan survei ke rumah-rumah mereka oleh Puskesmas. Ini merupakan tindak lanjut sampai 14 karena, karena Bali adalah zona merah,” tandas Anang Syaiful Wijaya.
Anang berharap, para siswa dan guru tidak terjangkit Virus Corona. ”Saat di Bali, mereka juga sangat hati-hati. Yakni mereka disana menggunakan masker, hand sanitizer. Intinya disana mereka juga sangat hati-hati,” kata Anang. [hil]

Tags: