Rawan Konflik,Polda Jatim Pantau Pilkada Mojokerto

Pilkada (33333)Jombang, Bhirawa
Kepolisian Daerah Jatim akan fokus pada pengamanan Pilkada serentak yang berlangsung 9 Desember 2015. Dari 19 Pilkada di Jatim, Pilkada di Kabupaten Mojokerto mendapat perhatian khusus.
Ditemui di Polres Jombang, Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji mengaku terus memonitor perkembangan tahapan Pilkada di Jatim. Namun, Kabupaten Mojokerto mendapat perhatian lebih menyusul ada sejarah rawan konflik pasca pencoretan salah satu paslon, Choirun Nisa dan Arifudinsjah dari daftar calon bupati dan wakil bupati oleh KPU setempat.
“Pilkada di Kabupaten Mojokerto akan menjadi perhatian khusus, meski di tempat lain juga dilakukan pengamanan yang sama,” jelas Kapolda Jatim Irjen Pol Anton S, Senin (16/11).
Dia meminta kepada masyarakat dan pendukung calon agar menyosialisasikan calonnya dengan cara baik dan sportif.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik memastikan pelaksanaan Pilkada di Mojokerto tak akan ditunda meskipun masih ada pihak yang memprotes keputusan KPU Mojokerto. Pilkada di Mojokerto tetap mengikuti jadwal pelaksanaan yaitu 9 Desember 2015. “Gugatan mereka tidak menyebabkan tahapan terganggu,” ujar Husni.
Untuk diketahui KPU Mojokerto mencoret Choirun Nisa dan Arifudinsjah dari daftar calon bupati dan wakil bupati. Pencoretan itu berdasarkan amar putusan Mahkamah Agung (MA) atas perkara Tata Usaha Negara (TUN) Nomor 539 K/TUN/PILKADA/2015 yang diajukan calon incumbent, Mustofa-Pungkasiadi yang diusung PDI Perjuangan, Demokrat, Golkar, NasDem, Gerindra, PAN, dan PKS. Mustofa-Pungkasiadi menggugat surat keputusan KPU Mojokerto karena menetapkan Nisa-Arif yang dianggap memalsu surat dukungan DPP PPP pimpinan Djan Farid.
Keduanya diberitakan akan melawan dan menggugat keputusan KPU Kabupaten Mojokerto. Keduanya dicoret kurang dari sebulan sebelum pencoblosan, setelah MA menerima gugatan dari satu pesaing mereka tentang penetapan para peserta pemilihan kepala daerah oleh KPU setempat. Pasangan Nisa-Syah dianggap mengantongi surat rekomendasi partai yang tidak sah. “Mau menggugat ke mana? KPU kan menjalani putusan MA,” kata Husni.
Kepolisian dan TNI masih siaga satu setelah KPU mengumumkan pencoretan pasangan Nisa-Syah. Bahkan kepolisian menambah pasukan Brimob Kepolisian Daerah Jatim sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK). “Kami dapat tambahan Brimob lagi satu SSK,” ucap Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto.
Total ada sekitar 2.700 personel Polri dan TNI yang disiagakan dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto, baik personel di Kabupaten maupun Kota Mojokerto. “Selain pasukan organik, pengamanan juga melibatkan bantuan dari Brimob Polda Jawa Timur dan Batalyon Kavaleri 3 Malang,” ujar Budhi. [rur,kar]

Tags: